Infrastruktur & Transportasi

Perjuangan Pengemudi Angkutan Hasil Bumi Saat Melintas di Jalan Utama Muara Padang yang Rusak Parah

Foto : her

Sumselterkini.co.id, Banyuasin –  Meskipun hujan dan panas, sepertinya tak menjadi penghalang bagi pengemudi truk angkutan hasil bumi untuk melintas di jalan utama di Kecamatan Muara Padang, Kabupaten Banyuasin.

Sejak pagi buta mereka  terlihat sabat mengantri untuk selamat melintas di jalan utama yang  kondisinya rusak parah di Kecamatan Muara Padang. Bahkan ada sebagian pengemudi truk angkutan hasil bumi itu sengaja menghentikan mesin kendaraannya, agar tidak boros bensin. Para  pengemudi pun terlihat hanya bisa pasrah dan rela mengantri berhari-hari sembari menghabiskan waktunya untuk mengobrol antar mereka.

Akibatnya hasil bumi, seperti buah kelapa sawit yang diangkut truk  tak  mampu tiba ditujuan tepat waktu. Pemandangan tersebut hampir setiap hari terlihat.  Pantuan ST, Sabtu kemarin para sopir hanya bisa saling bantu untuk memikirkan truknya, agar supaya  selamat dari jalan yang rusak itu.

Saryanto,  Warga Palembang, kebetulan melintas di jalan tersebut, mengungkapkan, antrian kendaraan yang mengangkut hasil perkebunan warga antri sepanjang kiloan meter.

“Sedih sekali mas, melihat kondisi jalan menuju Kecamatan Muara Padang yang rusak parah sehingga berdampaknya ekonomi warga setempat terganggu. Untuk keluar dari Desa harus antri hingga berhari – hari,” keluh Saryanto.

Padahal warga di Kecamatan Muara Padang ini tidak berharap banyak kepada Pemerintah Kabupaten Banyuasin mengenai kondisi infrastruktur jalan.

“Mereka tidak berharap jalan mulus (Cor Aspal). Dibangun menggunakan batu kerikil pun cukup. Alaskan kendaraan mereka bisa melintas mengangkut hasil pertanian dan perkebunan mereka,” miris dia.

Jika tidak segera diperbaiki, warga di sini terancam terisolir. “ Seperti buah simalakama mas, Hujan berlumpur, panas berdebu,” ujar Saryanto

Budi Santoso, Anggota DPRD Banyuasin, mengungkapkan, kondisi Jalan di Kecamatan Muara Padang sama halnya dengan Jalan ke Kecamatan lainnya.

“Hampir semua jalan menuju Kecamatan Perairan kondisinya rusak. Selain minimnya anggaran Pemerintah Banyuasin, juga tak kalah pentingnya kondisi tanah labil dan identik tanah gambut. Sehingga untuk melakukan pengerasan saja butuh waktu lama,” ceritanya singkat. (**)

 

Penulis : her

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com