Industri

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Menteri Perindustrian Luncurkan Pendidikan Vokasi Tahap VI

Mengakselerasi penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan dunia industri seiring dengan implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

foto : Humas Pusri

SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto meluncurkan pendidikan Vokasi tahap VI di Palembang bersamaan dengan Peresmian Pabrik II B Pusri Palembang dan Ground Breaking proyek NPK Fusion II berkapasitas 2×100.000 ton.

Airlangga mengatakan Program Pendidikan Vokasi yang link and match antara industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan, meliputi, Provinsi Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka – Belitung dan Lampung.

“Sebelumnya telah dilaksanakan untuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera Bagian Utara serta DKI Jakarta dan Banten, katanya di Palembang, Jumat (11/5/2018).

Dia menerangkan program pendidikan vokasi diperlukan  guna menghadapi kompetisi di tengah era persaingan global saat ini terutama dalam menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0.

“Jika tidak dilakukan dan dikenalkan dari sekarang ke anak-anak SMK, kita akan ketinggalan dalam era industri 4.0, intinya harus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di tengah era persaingan global,”tuturnya.

Langkah strategis, jelas dia sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan dunia industri seiring dengan implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

Dia menambahkan, sebagai implementasi program Rovolusi Mental, pemerintah mendorong peningkatan kualitas SDM, salah satunya SDM industri

“Jumlah kegiatan, pembinaan dan pengembangan SMK yang link and match dengan industri pada 2017 sebanyak 190.000, 2018 sebanyak 300.000 dan ditargetkan 2019 mencapai 355.000, sementara pendidikan vokasi kemenperin (SMK, D1,D2,D3 kerjasama dengan industri) pada 2017 5.134, 2018 5.209, dan pada 2019 diharapkan mencapai 5.209,”urainya.

Melalui penyelenggaraan program pendidikan vokasi ini, harapnya akan terjadi percepatan. Sebab saat ini transfortasi pendidikan kejuruan didesain dengan menitik beratkan Pratik di industri sebesar 70%.

Selain belajar di kelas sehingga lebih bisa menciptakan sumber daya manusia yang terampil dan produktif, karena peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan vokasi bisa memiliki karir yang menjanjikan.

Pemerintahan Jokowi-JK pada tahun ini memprioritaskan pengembangan kualitas SDM, setelah pembangunan infrastruktur. Sejalan  itu juga dengan yang ada di roadmap Making Indonesia 4.0 guna mewujudkan aspirasi menjadikan Indonesia sebagai negara dalam 10 besar ekonomi terkuat di dunia pada 2030.[one]

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com