SUMSELTERKINI.ID, Jakarta – Grab Indonesia mengklaim sudah meluncurkan ‘Grab Lawan Opik, salah satu program untuk menghindari kecurangan driver-nya. Program ini juga di klaim bisa membuat penghasilan driver yang adil. Dengan langkah ini setidaknya mampu mendorong semangat para driver untuk kerja lebih baik lagi.
Grab mengatakan sebagai satu-satunya platform penyedia layanan transportasi on-demand yang mengambil sikap tegas terhadap pemesanan fiktif (order fiktif atau lebih dikenal di kalangan mitra pengemudi dengan opik).
Sebagian besar mitra pengemudi Grab mengikuti sistem Grab yang adil dimana pemesanan perjalanan dialokasikan ke mitra pengemudi Grab terdekat di daerah tersebut dan mendapatkan insentif atau penghasilan tambahan berdasarkan pekerjaan yang mereka ambil.
Program Grab Lawan Opik! bertujuan untuk menangkap sindikat dan mitra pengemudi yang mencoba memainkan sistem ini.
Para pelaku kejahatan telah ditangkap pada Rabu (31/1/2018) oleh Polda Metro Jaya karena secara tidak sah mengakses aplikasi Grab dan menjalankan operasi opik, menggunakan Fake GPS (dikenal sebagai tuyul).
Sebagai bagian dari Grab Lawan Opik!, aktivitas ilegal tersebut terdeteksi oleh sistem manajemen risiko dan kecurangan Grab dan telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Grab mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas keberhasilan Polda Metro Jaya dan sebelumnya Polda Sulawesi Selatan. Para sindikat dan mitra pengemudi yang menjalankan operasi opik telah mengakibatkan kerugian finansial kepada perusahaan dan para mitra pengemudi kami,” ujar Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia melansir Warta Ekonomi.co.id, kemarin.
Menurutnya, setiap satu pemesanan fiktif berarti berkurangnya satu perjalanan bagi mitra pengemudi yang jujur dan berkurangnya pendapatan untuk mereka. Penumpang juga dirugikan saat mereka menunggu tumpangan yang tidak sampai.
“Atas nama mitra pengemudi Grab, saya berterima kasih kepada pihak kepolisian atas keahlian dan tindakan cepat mereka untuk memberantas cyber crime,” tuturnya.
“Saya bangga meluncurkan program Grab Lawan Opik!. Ini adalah bukti kemitraan kami dengan pihak kepolisian dan kekuatan platform teknologi yang kami miliki yang merupakan hasil dari dedikasi para engineer kami yang berasal dari enam pusat R&D kami di Jakarta, Singapura, Seattle, Beijing, Bengaluru, dan Ho Chi Minh,” kata dia lagi.
Grab, lanjut Ridzki, tidak akan beristirahat sampai benar-benar yakin telah menghentikan para hacker dan mitra pengemudi yang mencoba mencurangi sistem. Bahkan, Grab tidak akan ragu untuk memberikan hukuman berat dan memutus hubungan kemitraan mitra pengemudi yang melanggar kode etik Grab.[WE]