Sumselterkini.co.id, – Dua bebek peking melompat-lompat dengan riang saat hujan lebat turun di Jalan Utama Pesona Harapan Jaya Tahap I Kalidoni Palembang, kamis pekan ini. Mereka berlarian menuju rumput yang basah di halaman rumah blok C, suara kwek…kwek dari mulut ke dua bebek itu bersautan seolah tengah berbicara serius di bawah derasnya hujan.
Awan mendung dan hujan deras tak membuat mereka diam, mereka terus bermain berdua sembari mengibaskan sayapnya.Tetesan air hujan memantul di bulu-bulu mereka yang halus, menciptakan kilauan di tengah badai. Dengan ceria, mereka saling berkejaran dan bermain, sesekali menyemprotkan air di antara satu sama lain.
Walaupun cuaca buruk, kegembiraan mereka tidak terhalang. Sesekali, mereka berhenti untuk mengibaskan bulu mereka dan membiarkan air hujan membersihkan mereka dari kotoran. Dua bebek itu tampak sangat bahagia berada di tengah-tengah alam yang dilanda hujan. Dua bebek Peking terlihat semakin akrab, saat mereka berdua bermain di tengah hujan. Mereka saling berdekatan, terus-menerus berkomunikasi dengan suara khas bebek mereka sambil bergerak dengan lincah.
Ku di teras rumah hanya mengamati dari kejauhan tingkah laku ke dua bebek tersebut. Terlihat bulu-bulu mereka yang basah mengikuti alur gerakan mereka, menciptakan gambaran kebersamaan yang indah di tengah cuaca buruk.Kedekatan mereka terlihat dari cara mereka saling menatap dengan penuh kepercayaan dan kegembiraan, sesekali mereka bahkan bersenda gurau dengan melompat-lompat bersama.
Meskipun hujan turun dengan deras, kehangatan persahabatan mereka terasa begitu nyata di antara tetesan-tetesan air yang jatuh. Dengan penuh perhatian, dia mengeksplorasi sekitar, terkadang menyibakkan sayapnya untuk menyeimbangkan dirinya di atas permukaan air. Meskipun dia tidak berkerumun dengan teman-temannya yang lain, ekspresi wajahnya tetap ceria dan penuh semangat. Dia menikmati momen berdua dengan berenang di halaman rumah yang digenangi air.
Selanjutnya dua bebek Peking tak henti-hentinya bermain, berdiri berdampingan di tanah yang basah yang lembab. Dengan paruh mereka yang kuat, lagi-lagi mereka mencari makanan di antara rumput-rumput. Mereka bekerja sama dengan hati-hati, sesekali menemukan cacing kecil atau serangga yang bersembunyi di tanah. Kedua bebek tersebut saling berbagi temuan mereka dengan damai, tanpa persaingan yang berlebihan.Mereka terlihat sangat akrab, kadang-kadang menatap satu sama lain dengan penuh pengertian, seolah-olah mereka memiliki bahasa rahasia mereka sendiri. Meskipun mereka fokus pada pencarian makanan, kebersamaan mereka jelas terlihat dalam setiap gerakan yang mereka lakukan, menunjukkan solidaritas dan persahabatan yang erat di antara mereka.
Tentunya tingkah laku ke dua bebek peking itu, aku tidak bisa tahu secara pasti apa yang dibahas, karena kita tidak dapat memahami bahasa bebek. Namun, aku bisa berasumsi bahwa mereka mungkin berkomunikasi tentang berbagai hal yang relevan dengan situasi mereka saat itu.Mereka mungkin saling memberi tanda atau panggilan terkait dengan penemuan makanan, atau mungkin mereka berbagi perasaan atau sensasi terkait dengan cuaca atau lingkungan sekitar mereka.
Mereka juga bisa saja berkomunikasi secara non-verbal, misalnya melalui gerakan tubuh, ekspresi wajah, atau suara-suara khas bebek yang bisa memiliki makna tertentu di antara mereka. Selain itu, mereka mungkin juga hanya menikmati kebersamaan satu sama lain tanpa perlu berbicara dalam arti yang kita kenal.
Aku bisa berasumsi bahwa mereka memiliki interaksi yang kaya dan bermakna sesuai dengan alam mereka sebagai makhluk sosial. konteks interaksi dua bebek peking itu yang pasti,tidak akan membahas hal-hal seperti ngerumpi, politik, atau harga sembako yang kerap naik menjelang ramadhan lantaran topik-topik tersebut tidak relevan dengan kehidupan dan pemahaman mereka sebagai bebek.
Mereka juga, tak usil, tak iri dengki dan menang sendiri, perilaku yang diinginkan dalam sebuah hubungan atau lingkungan yang sehat, di mana individu-individu saling mendukung, tanpa hasrat yang berlebihan untuk mengalahkan satu sama lain. Ini menunjukkan semangat kebersamaan, kejujuran, dan ketulusan, serta sikap rendah hati dan penghargaan terhadap pencapaian bersama.
Kalau pun berfikir bebek peking, sepertinya dan banyak hewan lainnya, cenderung fokus pada kebutuhan dasar mereka, seperti mencari makanan, menjaga keamanan, dan berinteraksi dengan sesama anggota kelompok mereka. Mereka tidak memiliki pemahaman tentang konsep-konsep abstrak, seperti politik atau kenaikan harga sembako.
Jadi, saat mereka berinteraksi, fokus mereka akan lebih pada kebutuhan dan aktivitas sehari-hari yang terkait dengan kelangsungan hidup dan kesejahteraan mereka. Hal ini memang tidak melibatkan pembicaraan yang bersifat manusiawi seperti yang disebutkan di atas.Bebek Peking itu yang jelas hanya tahunya melompat-lompat dengan riang sembari mencari makan. Lagi -lagi suara “kwwwkkk” yang khas,terus terdengar di tengah riuhnya air hujan dan ranting pohon yang besar.
Bebek-bebek terus bergembira dengan lantang, mencerminkan cahaya yang redup dari langit yang tertutup awan. Hal ini merupakan momen-momen kecil bagi ke duanya untuk merayakan kehidupannya dengan penuh semangat.
Dari tingkah laku ke dua babek peking itu, tentunya sangat berbeda dengan kehidupan manusia, terutama bagi rakyat kecil, dengan kehidupan bebek Peking sangatlah signifikan. Manusia, terutama mereka yang berada dalam lapisan masyarakat yang kurang mampu, seringkali harus menghadapi tantangan yang lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka mungkin harus memikirkan bagaimana menyediakan pendidikan bagi anak-anak mereka, mencari cara untuk menjaga dapur tetap ‘ngebul’ agar bisa memberikan makanan bagi keluarga, dan menghadapi berbagai masalah lainnya seperti kesehatan, pekerjaan, dan keamanan.
Sementara bebek Pekin hanya perlu fokus pada kebutuhan dasar mereka seperti mencari makan, mencari tempat berlindung, dan menjaga diri dari bahaya, manusia memiliki tanggung jawab dan kekhawatiran yang jauh lebih kompleks dan beragam.Meskipun demikian, seperti yang tergambar dari interaksi bebek Pekin sebelumnya, kadang-kadang bisa jadi pembelajaran untuk mereka tentang bagaimana menemukan kegembiraan dalam momen-momen sederhana, bahkan di tengah-tengah kesulitan hidup.
Dalam konteks ini, “merdeka hidup, merdeka pikiran” menjadi ungkapan yang menyiratkan kebebasan dari keterikatan dan kekhawatiran yang sering kali menghambat kehidupan manusia. Meskipun sebagai manusia mungkin tidak bisa sepenuhnya menyerupai kebebasan sederhana yang dinikmati dua bebek Peking itu, namun manusia bisa belajar dari mereka tentang arti sejati dari kebahagiaan dan kebebasan dalam kesederhanaan hidup.
Hidup tanpa beban akan membawa nikmat yang besar. Tanpa beban pikiran yang kompleks, manusia bisa menemukan kebebasan dalam setiap momen, menikmati kehidupan dengan lebih penuh dan bahagia. Tanpa beban finansial, manusia bisa hidup tanpa kekhawatiran akan masalah ekonomi yang sering mengganggu pikiran. Tanpa beban sosial atau tekanan dari lingkungan sekitar, artinya kita bisa menjadi diri kita sendiri tanpa takut dihakimi atau dikecam oleh orang lain.
Namun, dalam realitasnya, hampir tidak mungkin bagi manusia untuk hidup tanpa beban sama sekali. Beban adalah bagian alami dari kehidupan manusia, dan seringkali, tantangan dan rintangan yang kita hadapi juga membentuk karakter kita dan memberi makna pada hidup kita.
Sebagai gantinya, yang bisa kita lakukan adalah belajar bagaimana menghadapi beban tersebut dengan bijaksana, mengelolanya dengan baik, dan tetap menjaga semangat dan keberanian dalam menghadapi kehidupan ini. Manusia dan hewan memiliki perbedaan yang mendasar dalam berbagai hal, termasuk dalam pengalaman hidup dan kemampuan untuk berpikir dan merasakan. Manusia memiliki kecerdasan, kompleksitas emosional, dan kesadaran diri yang jauh lebih kompleks daripada hewan.
Arti hidup
Sebagai manusia, harus memiliki kemampuan untuk merenungkan arti hidup, memiliki aspirasi, dan menghadapi tantangan moral dan spiritual yang unik dan juga memiliki tanggung jawab moral dan etika yang tidak dimiliki hewan.
Nah, kesederhanaan, kebebasan dari kekhawatiran yang berlebihan, dan kemampuan untuk hidup dalam keseimbangan dengan alam, manusia juga harus mengakui bahwa manusia memiliki peran dan tanggung jawab yang unik dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua makhluk hidup.
Dengan demikian, sambil menghargai sifat-sifat positif dari kehidupan hewan, kita juga harus menghargai dan memanfaatkan keistimewaan dan potensi yang dimiliki sebagai manusia untuk mencapai kebaikan yang lebih besar dalam kehidupan ini.
Dari dua bebek peking itu dapat mengajarkan manusia tentang keseimbangan hidup. Meskipun manusia dihadapkan pada tantangan atau kondisi yang sulit, penting untuk tetap tenang dan mencari kegembiraan di sekitarnya.Kesederhanaan dan kebahagiaan artinya mereka menikmati momen-momen sederhana seperti mencari makanan, bermain dengan teman-teman, atau berenang di kolam. Ini mengingatkan kita untuk menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.
Kekompakan dan Solidaritas, meskipun dalam gambaran tersebut hanya dua bebek, kekompakan dan solidaritas di antara mereka sangat jelas terlihat. Mereka saling mendukung satu sama lain, berbagi temuan makanan, dan menunjukkan bahwa dalam kehidupan, dukungan dari orang-orang yang kita sayangi sangatlah berharga.
Bebek hidup dalam saat ini tanpa khawatir tentang masa lalu atau masa depan. Mereka mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai momen sekarang dan tidak terlalu terpaku pada kesalahan masa lalu atau kecemasan akan masa depan. Bebek menunjukkan kebutuhan akan kebebasan dan ruang pribadi. Mereka terus berjalan-jalan, mengeksplorasi lingkungan mereka, dan menikmati kebebasan untuk bergerak. Ini mengingatkan kita akan pentingnya memberikan ruang bagi diri sendiri dan orang lain untuk tumbuh dan berkembang.
Meskipun kita sering kali menganggap hewan sebagai makhluk yang sederhana, mereka dapat menjadi sumber inspirasi dan pelajaran berharga bagi kita dalam perjalanan hidup kita. Semoga bermanfaat !!.[***]