Features

Jarum Jahit di Kotak Merah – Kecil Tapi Penting, Belajar Hidup dari Alat Sederhana

ist

JIKA ada penghargaan “pahlawan tanpa tanda jasa” versi dunia peralatan rumah tangga, aku yakin jarum jahit pasti masuk nominasi. Bentukku ramping, kecil, gampang hilang, tapi coba bayangin kalau aku nggak ada. Celana robek? Jas pengantin terbelah? Hem bocor? Habis sudah wibawa kalian di depan mertua.

Aku tinggal di sebuah kotak merah kecil, tempat segala peralatan jahit berkumpul. Ada benang warna-warni yang suka pamer, ada kancing bulat yang doyan bercermin, ada jarum pentul yang genit dengan kepala warna-warni. Aku si jarum jahit? Diam saja, sederhana, tapi kalau ada masalah robek-robekan, akulah jagoannya.

Fungsiku jelas menyatukan yang terpisah, menambal yang bolong, dan menjahit yang sobek, kalau kain terbelah, aku dan benang jadi duet maut, kayak siaran dangdut koplo: benang nyanyi, aku joget menusuk.

Tanpa aku, benang cuma melambai-lambai seperti jomblo yang belum ada gandengan. Tanpa benang, aku cuma menusuk bolong kayak tukang parkir tanpa peluit. Pepatah bilang “Jarum tanpa benang seperti kopi tanpa gula, ada bentuk tapi hambar rasanya”

Hidup ini sejatinya sama dengan pekerjaanku, luka hati? harus dijahit, persahabatan retak? harus ditambal, jangan biarkan robek jadi melebar, karena makin lama makin susah diperbaiki.

Ada pepatah versi jahitan “Celana robek jangan ditunda, sebelum robekan jadi bahan ketawa tetangga”. Begitu pula hidup, kalau ada masalah, jangan ditumpuk, segera diperbaiki sebelum jadi gunung.

Aku juga sering dilupakan, dicari saat darurat, lalu dibuang ke laci entah di mana setelah selesai dipakai. Nah, bukankah itu sama dengan manusia? Datang pas butuh, pergi pas senang, hidup ini memang seperti kotak jahit penuh orang yang sifatnya beragam, ada yang setia, ada yang hanya sementara.

Kalau aku boleh kasih wejangan, aku akan bilang begini, jangan minder walau kecil. Ingat, jas mahal jadi gagah karena jahitannya rapi, jangan takut sakit. Proses dijahit memang perih, tapi hasilnya menyatukan kembali dan jangan gampang putus. Kalau benang bisa kusatukan, manusia mestinya bisa rukun.

Biarpun kecil, aku punya filosofi hidup “Lebih baik jadi jarum kecil yang menyatukan, daripada jadi gunting besar yang hanya memutuskan”

Tapi, jangan salah. Aku juga bisa bikin tragedi rumah tangga. Kalau aku terselip di kasur, orang bisa meloncat bukan karena bahagia, tapi karena ketusuk. Itu bukan filosofi, tapi komedi tingkat tinggi. Jadi, tolonglah simpan aku baik-baik di kotak merah, jangan dibiarkan nyasar ke sprei.

Dari sebuah jarum jahit sederhana, kita bisa belajar filosofi hidup kecil bukan berarti tidak penting, luka perlu dijahit, bukan dibiarkan dan hidup harus menyatukan, bukan memutuskan.

Jadi, lain kali kalau kamu melihat jarum jahit di kotak merah, jangan anggap remeh. Mungkin aku kecil, tapi tanpaku, hidupmu bisa “robek” dalam arti sebenarnya.

Dan ingat, jangan cuma datang ke aku pas celana sobek. Hargailah keberadaanku, karena aku ini ibarat sahabat sejati menusukmu memang sakit, tapi ujung-ujungnya bikin hidupmu lebih rapi. [***]

Terpopuler

To Top