Ekonomi

Wabah COVID -19, Ekspor Sumsel dari Pulp ke Tiongkok Ikutan ‘Nyungsep’

Foto : istimewa

AKIBAT wabah Virus Corona [COVID-19] yang melanda sebagain negara di dunia membuat ekspor pun terjun bebas. Salah satunya Provinsi Sumsel mengalami juga gangguan ekspor.

BPS Sumsel mengakui dampak COVID -19 itu ekspor Februari 2020 turun.

Kepala BPS Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan,sepanjang bulan Februari 2020 nilai ekspor di Provinsi Sumsel sebesar 291.83 US Dolar, turun sebesar 16.31 % dibandingkan bulan sebelumnya.

Ia menjelaskan penurunan ekspor itu dipicu oleh efek wabah virus Corona (Covid-19) di negara Tiongkok yang membuat perekonomian ditutup sementara.

“Ekspor komoditas bubur kayu atau pulp ke Tiongkong, yang menjadi penyumbang terbesar turunnya nilainya ekspor di Sumsel,” katanya, kemarin.

Kendati ekspor pulp ke negara tirai bambu itu turun drastis hingga 22.46 % atau setara 61.46 juta US Dolar. Untuk total ekpor non migas Sumsel pada bulan Februari ini anjlok pada 28.6 %.

“Upaya sementara untuk menekan nilai ekspor Sumsel turun, pihak terkait tengah mencari pangsa pasar lain seperti India yang trennya kini menjadi 7.60 % untuk batubara,” ujarnya.

Lain halnya dengan bea cukai Palembang, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit Covid-19 atau virus Corona, pihaknya memperketat penjagaan di pintu kepada setiap orang yang masuk.

Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan pengecekan terhadap kru kapal. Hal tersebut untuk menciptakan lingkungan yang sehat.

“Palembang didominasi oleh impor dan ekspor barang dari laut. Dalam mengantisipasi wabah Corona ini, ada tiga instansi terkait yang ikut menjaga bersama kami, yaitu imigrasi dan maskapai penerbangan, karena akses ini rentan untuk penerimaan dari luar,” ungkap kasi pelayanan bea cukai Palembang, Hatta.[***]

one

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com