KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mempromosikan produk perikanan Indonesia ke pasar internasional guna meningkatkan ekspor perikanan tersebut.
Setelah akhir Maret lalu berpartisipasi pada Seafood Expo North America (SENA) di Boston, terkini KKP memboyong 6 eksportir produk perikanan untuk ambil bagian dalam Seafood Expo Global (SEG) yang berlangsung di Barcelona, Spanyol tanggal 26-28 April 2022. Adapun komoditas yang ditawarkan adalah tuna, kakap, kerapu, udang, cumi-cumi, gurita dan ikan kaleng.
“Dari aktivitas promosi ini, kita menargetkan nilai transaksi ekspor USD100 juta,” kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti di Jakarta, Kamis (28/4/2022).
Artati memastikan sejumlah kegiatan dilakukan dalam event yang berlangsung di Barcelona ini, di antaranya business matchmaking, demo masak, promosi branding Seafood Indonesia di media cetak dan digital. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan mampu memikat para pembeli (buyers) baru di pasar Eropa dan sekitarnya, yang juga hadir di pameran yang merupakan kali pertama dilaksanakan di Barcelona.
“Kita dorong terus kegiatan-kegiatan promosi untuk meningkatkan citra produk perikanan Indonesia di mata buyers internasional,” sambungnya.
Senada, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana memastikan akan mempertemukan para buyers, investor dan retailer Eropa didukung KBRI Madrid dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Barcelona.
“Kita adakan business matchmaking langsung antara buyers dan pelaku usaha Indonesia,” jelas Erwin.
Erwin memastikan, jajarannya akan memaksimalkan event tahunan yang berlangsung selama 3 hari ini dengan memanfaatkan peluang kunjungan ke fasilitas perikanan di Barcelona dan sekitarnya.
“Semoga kita mendapatkan hasil maksimal dari kegiatan ini, yakni akses produk perikanan Indonesia semakin meningkat ke Uni Eropa dengan memanfaatkan ketidakhadiran negara kompetitor di pameran,” harap Erwin.
Sebagai informasi, dalam periode 5 tahun terakhir, ekspor produk perikanan Indonesia mengalami surplus dan naik 6,1% per tahun. Dari USD4,5 miliar pada tahun 2017 menjadi USD5,7 miliar di tahun 2021. Dari jumlah tersebut, 44,3% dari pasar Amerika Serikat, 15,6% dari pasar Tiongkok, 9,5% ASEAN, dan hanya 5,7% dengan nilai USD328 juta di pasar Uni Eropa.
“Kita gencarkan promosi ke pasar Uni Eropa, agar produk kita makin mendapat tempat di negara-negara Eropa,” tutup Erwin.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya untuk terus memberikan instruksi terkait produksi hingga pengolahan agar memenuhi standar global. Dengan begitu, ekspor perikanan Indonesia ke pasar global, khususnya Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, dan Eropa akan terus meningkat.KKP (***)