BANK Indonesia melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2021 tercatat tetap tumbuh tinggi, didukung oleh komponen uang beredar dalam arti sempit (M1). Meski melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,8% (yoy), posisi M2 pada Februari 2021 tercatat sebesar Rp6.810,5 triliun atau tumbuh 11,3% (yoy).
Dalam rilis disitus resmi beberapa hari lalu, BI menjelaskan tetap tingginya tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat, perlambatan aktiva luar negeri bersih, dan penurunan kredit menjadi faktor yang memengaruhi pertumbuhan M2 pada Februari 2021. Pertumbuhan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tercatat sebesar 50,8% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan aktiva luar negeri bersih sebesar 11,5% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan Januari 2021 sebesar 14,9% (yoy). Di sisi lain pertumbuhan uang kuasi melambat dari sebesar 9,7% pada bulan sebelumnya menjadi 9,2% (yoy) pada Februari 2021. Diikuti pertumbuhan kredit yang terkontraksi 2,3% (yoy), sedikit lebih dalam dari kontraksi 2,1% (yoy) pada Januari 2021.
Di samping itu pertumbuhan M1 pada Februari 2021 tercatat sebesar 18,6% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang berada di angka 18,7% (yoy).
Perkembangan ini bersumber dari perlambatan peredaran kartal yang diimbangi dengan peningkatan giro Rupiah. Pada Februari 2021, kartal tercatat sebesar Rp698,2 triliun atau tumbuh 14,8% (yoy), sejalan dengan pola historisnya.[***]