SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Komoditas bawang merah sangat berpengaruh pada deplasi kota pada September 2017 sebesar 0,09 %. Kepala BPS Sumsel Yos Rusdiansyah menyampaikan, turunnya harga bawang merah memang cukup berpengaruh dibandingkan komoditas lain.
“Bawang merah membei andil deflasi sebesar 0,05%. Dan dari catatan kami angka itu tertinggi,” jelasnya, kemarin.
Lebih lanjut disampaikannya, penurunan harga bawang merah telah terjadi sejak Agustus 2017 yang mana juga menjadi satu kontributor terbesar dalam pembentukan deflasi.
Berdasarkan hasil kajian pihaknya, salah satu penyebabnya, yang dikarenakan permintaan yang kembali normal. Artinya, tidak ada lonjakan permintaan.
“Penurunan sejumlah harga komoditas di kelompok itu disebabkan permintaan kembali kepada kondisi normal atau tidak ada lonjakan,” tuturnya.
Berdasarkan catatan BPS, selain bawang merah harga komoditas bahan makanan yang juga menurun adalah jeruk, bayam, daging ayam ras, bawang putih,buncis dan kangkung.
Sementara beras mengalami kenaikan harga sebesar 2,64% meski membentuk inflasi namun tidak mendongkrak terjadinya inflasi di Palembang.
Padahal berdasarkan pemantauan BPS terhadap 386 komoditas, yang mengalami kenaikan sebanyak 103 komoditas sementara hanya 48 komoditas yang mengalami penurunan harga.
Bahkan jika dilihat dari kelompok pengeluaran, hanya dua kelompok yang menurun yakni kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Sementara lima kelompok lainnya mengalami kenaikan harga.