KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika membuka peluang pelatihan digital untuk mempertahankan produktivitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi menyatakan hal itu ditujukan untuk optimalisasi ekonomi digital dan memanfaatkan ruang digital secara produktif.
“Pengembangan sumber daya manusia di bidang digital menjadi perhatian Menkominfo Johnny G. Plate sesuai instruksi Presiden untuk melakukan percepatan transformasi digital nasional. Di masa pandemi Menkominfo terus genjot program SDM digital dan menjangkau jutaan peserta,” tuturnya dalam Konferensi Pers Virtual Pertahankan Produktivitas Masyarakat di masa Pandemi, Menkominfo Terus Genjot Program SDM bidang Digital Jangkau Jutaan Peserta, dari Jakarta, Kemaren.
Jubir Kementerian Kominfo menyatakan sektor informatika dan komunikasi merupakan satu-satunya sektor yang tumbuh dalam tiga kuartal tahun 2020. “Secara kumulatif di tahun 2020 sektor informatika dan komunikasi tumbuh 10,58% cummulative to cummulative. Artinya sektor ini memiliki peluang yang luar biasa untuk dioptimalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Melihat peluang itu, Jubir Dedy Permadi menilai ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan masyarakat dengan Program Pengemangan SDM Kementerian Kominfo. “Bagaimana kita mengoptimalkan sumber daya manusia Indonesia untuk bisa bersaing di ruang digital mulai dengan Program Literasi Digital Nasional, Digital Talent Scholarship, Digital Leadership Academy dan Institut Digital Nasional University,” paparnya.
Tingkatkan Keahlian Digital
Kementerian Kominfo terus berkomitmen meningkatkan keahlian dan kemampuan digital masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dimulai dari program Literasi Digital Nasional, telah disediakan lebih dari 12,4 juta program pengembangan sumber daya manusia di level paling dasar. Program tersebut merupakan kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk belajar literasi digital.
“Sampai hari ini sudah ada sekitar 2,6 juta masyarakat Indonesia yang mengikuti pelatihan literasi digital. Cara mengikuti program ini dapat diakses informasinya dengan mengakses media sosial Kominfo,” ujarnya.
Program Literasi Digital Nasional menghadirkan 4 modul literasi digital, antara lain kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. “Di dalamnya masyarakat juga bisa belajar bagaimana memanfaatkan gadget atau HP, komputer dan laptop untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan produktif,” jelasnya.
Menurut Jubir Dedy Permadi, program pertama dalam pengembangan SDM digital itu akan menjangkau sekitar 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
“Jadi bagi masyarakat yang belum memanfaatkan kesempatan ini bisa bisa segera ikut, karena masih ada kesempatan sekitar 10 juta slot pelatihan literasi digital,” tandasnya.
Program kedua yakni Digital Talent Scholarship ditujukan kepada lulusan SMA dan perguruan tinggi. Menurut Jubir Kementerian Kominfo, program DTS memberikan pelatihan dengan intensitas lebih tinggi daripada program Literasi Digital Nasional.Kominfo (***)
Ril