Digital Ekonomi

Jaringan 5G Buka Peluang Akses Ekonomi Lebih Luas

PEMERINTAH tengah melakukan berbagai upaya dalam peningkatan pelayanan kualitas jaringan telekomunikasi 5G. Sehingga, banyak peluang ekonomi yang bisa dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh elemen masyarakat melalui penggunaan ruang digital.

“Kita tengah melakukan perkembangan teknologi dan layanan berbasis untuk menyediakan layanan yang berkualitas bagi masyarakat,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI pada Rabu (7/4/2021).

Langkah yang sudah dilakukan pada saat ini, adalah penerapan dua kebijakan dalam rangka mengoptimalkan pelayanan telekomunikasi yang lebih baik. Pertama, kebijakan teknologi netral yang ditujukan khusus bagi operator selular. Melalui kebijakan ini, para operator selular dapat secara fleksibel menggunakan izin frekuensi yang telah diajukan kepada pihaknya.

Kebijakan itu yang diberikan oleh pemerintah ini, kata dia, membuat implementasi teknologi seluler yang terbaru dapat diadopsi oleh dalam negeri dengan mudah tanpa harus melakukan berbagai perizinan kepada lembaga yamng terkait. Dengan begitu juga, penggunaan seluler juga akan semakin efisien dalam beberapa waktu ke depan.

“Operator seluler diberikan fleksibilitas untuk memanfaatkan pita frekuensi radio yang telah ditetapkan di dalam izinnya. Untuk mengimplementasikan teknologi seluler terbaru agar lebih efisien dan menjadi semakin kompetitif

Kedua, Kebijakan Farming dan refarming yang telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Pihaknya, melakukan pengaturan secara cermat terhadap penggunaan pita frekuensi yang dipergunakan oleh para operator seluler. Sehingga, menjadikan frekuensi yang diberikan kepada operator seluler terkait dapat lebih tertata dengan rapi.

Rapinya pengaturan ini, akan membuat sisa dari pita frekuensi yang telah diatur dapat dipergunakan untuk kepentingan jaringan telekomunikasi berkualitas. Jadi, kapasitas dari pita frekuensi yang merupakan sumber daya alam terbatas ini dapat dioptimalkan penggunaannya pada beberapa waktu ke depan.

“Tujuan dari program nasional ini adalah untuk menyediakan tempat frekuensi baru yang dapat dimanfaatkan oleh operator seluler,” katanya.

Adanya langkah-langkah strategis di atas, dapat membuat banyak perubahan bisnis industri di dalam negeri berubah menjadi otomatisasi dan digitalisasi. Karena, dari mulai saat ini pihaknya tengah melakukan peningkatan kualitas jaringan telekomunikasi dalam beberapa waktu yang lalu.

Peningkatan ini akan mengintegrasikan antara manusia dengan mesin. Sehingga interaksi antara manusia dengan mesin dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan produktif. Kemudian, peningkatan ini juga akan mengintegrasikan mesin dengan mesin atau yang dikenal saat ini adalah Internet of Things (IoT).

Dengan berbekal kecerdasan buatan yang saat ini kerap dipergunakan dalam integrasi antara mesin ke mesin akan mendorong perekonomian digital di dalam negeri semakin masif. “Menjadi gerak langkah yang harmonis sehingga mampu menjadi enabler kemajuan Indonesia,” imbuhnya.

Johnny optimis, keberadaan dari jaringan telekomunikasi 5G akan berdampak positif bagi perekonomian dalam negeri, khususnya dari sektor ekonomi digital. Besar kemungkinan, banyak pelaku industri yang bergerak dalam ruang digital dari dalam negeri yang akan berkembang dengan pesat dengan adanya sokongan dari jaringan berkualitas tersebut.

Berkaca pada implementasi jaringan telekomunikasi 4G yang beberapa waktu terjadi, banyak pelaku ekonomi digital di tanah air yang menggunakan sebagai mata pencaharian. Bahkan, ada aplikasi milik anak bangsa yang menjadi besar perusahaannya dengan predikat Unicorn atau Decacorn melalui peningkatan kualitas jaringan.

“Sejak 4G Indonesia terbukti mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri melalui sejumlah aplikasi lokal yang menjelma menjadi aplikasi-aplikasi Unicorn atau Decacorn,” pungkasnya.InfoPublik

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com