Sumselterkini.co.id, – Dalam waktu dekat PT Pupuk Sriwidjaja [Pusri] Palembang akan membangun pabrik pupuk urea III B untuk menggantikan pabrik lama III dan IV yang telah berumur udzur dan boros penggunaan bahan baku gas. Pabrik urea Pusri Palembang yang tua tersebut sudah layak direvitalisasi, karena ada yang dibangun pada 1964, 1969 dan 1976.
Jika tidak ada halangan Groundbreaking dilaksanakan pada awal Nopember 2023. Pembangunan pabrik III B dilakukan di atas lahan sekitar 8 hektare lebih di areal Komplek Pusri Kalidoni Palembang, melibatkan sekitar 2 ribu lebih pekerja dari sektor informal /buruh dan pekerja profesional skill dari China [Tiongkok]. Pembangunan pabrik baru itu III tersebut merupakan program revitalisasi yang telah lama direncanakan, dan baru terwujud di tahun ini.
Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan pembangunan pabrik Pusri-III memiliki dampak positif, salah satunya membuka lapangan kerja dari sektor informal [buruh] di Palembang.“Ada sekitar 2.200 buruh yang dilibatkan untuk pembangunan pabrik tersebut, setidaknya menjadi peluang bagi masyarakat lingkungan untuk berpatisipasi membangun pabrik tersebut,”ungkapnya dalam Acara “Media Meet Up” PT Pusri Palembang bersama wartawan, Sabtu [21/10/2023].
Selain itu, proyek revitalisasi pabrik Pusri-IIIB akan memiliki dampak positif untuk perekonomian daerah dan nasional. Pasalnya, dapat meningkatkan pendapatan daerah, serta membuka peluang ekonomi lainnya.
Ia menyebutkan pembagunan pabrik dilakukan Wuhuan Engineering Co.,Ltd dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai pelaksana konstruksi pekerjaan. “Ada sekitar 200 tenaga kerja dari China [Tiongkok] yang merupakan tenaga skill/profesional yang dibawa Wuhuan Engineering Co.,Ltd, dan tetap melibatkan ribuan tenaga kerja informal lokal,” tambahnya.
Ia mengakui rencana pembangunan pabrik III & IV B sudah direncanakan beberapa tahun lalu, namun butuh studi yang panjang. “Dulu Gubernur Sumsel mengarahkan Proyek revitalisasi pabrik III&IV di Tanjung Carat, namun kondisinya tak memungkinkan karena sering terjadi pendangkalan, apalagi selain gas bahan baku untuk membuat pupuk urea tersebut yakni air sungai. Hingga akhirnya Pusri berencana membangun pabrik di Luar Sumsel, seperti Riau, Lampung dan salah satu daerah di Pulau Jawa, kalau di luar Sumsel nanti namanya bukan lagi Pusri dong,”candanya.
Menurutnya lagi, pembangunan pabrik merupakan dukungan Pusri dalam menjaga keberlanjutan industri yang handal dan berdaya saing dan mewujudkan ketahanan pangan nasional. Pembangunan pabrik III B memakan waktu sekitar 40 bulan, atau beroperasi sekitar 2027.” Nah, selama pembangunan, pabrik pupuk urea III dipastikan tetap beroperasi agar dapat memenuhi kebutuhan pupuk urea nasional,” ungkapnya.
Senior Project Manager [SPM] Pembangunan Pabrik III B PT Pusri, Sholikin menambahkan pembangunan III B menggunakan teknologi low energy yang dapat membantu menghemat konsumsi gas bumi serta ramah lingkungan.”Kapasitas produksi Pabrik Pusri IIIB direncanakan sebesar 1.350 ton amonia per hari atau 445.500 ton per tahun dan untuk pupuk urea mencapai 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun,”ulasnya.
Dari sisi penggunaan energi, lanjut dia, Pabrik Pusri IIIB lebih efisien, karena rasio energi untuk memproduksi urea, yaitu sebesar 21.97 MMBTU/ton sedangkan amonia 32.89 MMBTU/ton. Sebelumnya Pusri juga telah melakukan Penandatanganan dengan Director of Wuhuan Indonesia Branch Miss Cheng Zhenghong dan Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi Mukhson. Serta penandatangan dengan delapan bank BUMN/BUMD dan Swasta, antaralain, BNI, Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Jabar Banten (BJB), dan Bank Sumsel Babel (BSB). Penandatanganan Perjanjian Kredit Pendanaan dan Engineering Procurement Construction (EPC) untuk pembangunan Proyek Pusri IIIB dilaksanakan di The Langham Hotel, Jakarta kemaren.
Total nilai Kredit Investasi (KI) yang digelontorkan adalah sebesar Rp 9.317 triliun, nilai proyek Pembangunan Pusri-IIIB sebesar USD 670.251.271 atau setara Rp10,52 Triliun (Kurs 15.702 per 13 Oktober 2023), sementara dari total nilai proyek tersebut sekitar 30% berasal dari internal Pusri.
Seremoni juga yang dihadiri Dewan Komisaris Pusri, Direksi Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), Director of Corporate Banking BCA, Rudy Susanto, Director Wholesale & Institution BRI, Agus, Direktur Wholesale & Transaction Group BSI, Zaidan Novari, SEVP Wholesale Banking BTN, Benny Yoslimdan Oentoneng Suria & Partner Law dan PHSP Law. [***]
one