PEMKOT Lampung sangat mengapresiasi langkah Pertamina yang telah mengamankan pasokan Liquified Petroleum Gas (LPG) sebagai bahan bakar alternatif penggerak mesin kapal tradisional maupun keperluan memasak di kapal.
Pasalnya dengan LPG, selain nelayan dapat menghemat biaya operasional, penggunaan LPG jauh lebih murah dan lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi dampak polusi udara dan air laut karena gas buangnya sangat minim dibandingkan dengan pengguna LPG jauh lebih murah dan lebih ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi dampak polusi udara dan air laut karena gas buangnya sangat minim dibandingkan dengan penggunaan BBM.
“Beberapa waktu yang lalu telah dilakukan pengecekan, bahwasanya stok LPG 3 Kg aman, tersedia bagi para nelayan. Selain itu, kepada penyalur, distributor dan Pertamina, kami selaku Pembina Nelayan mengucapkan terima kasih atas dukungannya, atas support nya bahwa nelayan kami dapat memanfaatkan LPG 3 Kg baik untuk kapal maupun mereka yang memasak di kapal,” kata Kasman, Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bandar Lampung sekaligus sebagai Pembina Nelayan, kemarin.
Faisal Kepala UPTD TPI Lempasing mengucapkan rasa syukurnya karena stok LPG bagi Nelayan Desa Lempasing sampai saat ini tersedia. Kondisi nelayan kondusif dan kebutuhan LPG 3 Kg terlayani dengan baik.
Selama Desember 2020 s/d Januari 2021 (selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru), Pertamina telah melakukan penambahan alokasi fakultatif hingga 13% atau sekitar 357 Metrik Ton (118.720 Tabung) dari alokasi normal untuk Kota Bandar Lampung yaitu sebesar 2.679,6 Metrik Ton (893.200 Tabung) untuk Rumah Tangga Pra Sejahtera, Usaha Mikro, serta Nelayan Sasaran.
Tidak ada kendala
Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR II, Umar Ibnu Hasan menjelaskan, penambahan alokasi fakultatif ini sifatnya situasional berdasarkan pemantauan kondisi di lapangan khususnya saat terjadi naiknya permintaan masyarakat.
Ketersediaan LPG PSO 3 Kg di Kota Bandar Lampung saat ini dilayani 23 Lembaga Penyalur dengan jumlah Sub Penyalur/ Pangkalan yaitu 750 Pangkalan Aktif.
“Dari sisi penyaluran LPG, mulai dari Integrated Terminal (IT) Panjang, Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), Penyalur/ Agen, hingga sampai ke lokasi Sub Penyalur/ Pangkalan, hingga kini tidak ada kendala,” tambah Umar.
Berbagai upaya terus dilakukan Pertamina untuk memastikan stok dan penyaluran LPG 3 Kg di Kota Bandar Lampung dan sekitarnya aman, antara lain : melakukan pengecekan kondisi di lapangan terkait ketersediaan stok, dan rutin melakukan koordinasi dengan seluruh Agen dan Pemerintah Daerah mengenai penyaluran.
Pertamina juga mengingatkan kepada para Agen LPG untuk memastikan ketersediaan stok tabung LPG 3 Kg di Pangkalan, mengutamakan penjualan Pangkalan kepada konsumen Rumah Tangga Pra Sejahtera, Usaha Mikro, dan Nelayan Sasaran, serta menjual LPG 3 Kg sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Pertamina akan melakukan pembinaan jika terdapat lembaga penyalur ataupun Pangkalan yang melakukan pelanggaran,” tutup Umar.
Apabila terdapat informasi yang diperlukan terkait produk Pertamina, dapatmenghubungi call center Pertamina 135.[***]
Ril/jang