Agribisnis

Sumsel Dukung Kualitas Produksi Karet

Foto : istimewa

PROVINSI Sumsel mendukung kualitas produksi karet guna meningkatkan ekspor agar tidak tertinggal dengan negara lain sebagai produsen.

“Jika mutu karet kita dibawah standar, pembeli bisa berpindah tangan membeli ke tempat lain,” kata Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Iwan Gunawan, Rabu (11/02/2020).

Menurut Iwan, harga karet dikendalikan negara Singapura dan Jepang. “Tapi yakinlah, jika karet yang dihasilkan bagus, mutu tinggi, walaupun harga mahal tetap di cari karena daya tawar Sumsel tinggi,” ujarnya.

Pada 2020, lanjut dia, peningkatan devisa di Sumsel ditopang dari target ekspor karet, CPO dan kopi.

Hal tersebut dibutuhkan dukungan dari semua pihak seperti Gapkindo, balai perkebunan dan petani.

“Kualitas karet Sumsel sementara ini masih bagus dan diakui dunia. Kedepan, Sumsel bukan hanya mengekspor barang baku karet, tapi membuat pabrik ban yang sekarang sedang dalam kajian,” ungkapnya.

“Untuk harga karet sekarang ini mengalami penurunan, kadar kering 100 persen Rp 14.000 sampai Rp15.000 perkilogram, untuk kadar 40 persen Rp 4000 sampai 5000 perkilogram, tergantung kadar kering karet di pabrik,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Alex Kurniawan Edi menambahkan, bahwa kualitas mutu karet di Sumsel sekarang sudah maju dan telah memenuhi standar pembeli.

“Dulu ketidaksadaran para petani mencampur karet dengan kotoran dan membekukannya dengan pembeku yang tidak dianjurkan. Tetapi sekarang sudah banyak kemajuan, sehubungan dengan terbentuknya UPTD, penyuluhan dan pelatihan,” terangnya.[***]

Penulis : one

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com