Agribisnis

RI Paling Tinggi Targetkan Restorasi Lahan Gambut

foto : Humas Pemprov. Sumsel

SUMSELTERKINI.CO.ID, PALEMBANG – Negara Indonesia paling tinggi di dunia menargetkan restorasi lahan gambut mencapai 2 juta hektare per tahun karena salah satu negara beriklim tropis.

“Untuk negara tropis, Indonesia termasuk paling tinggi, terutama Sumsel karena serapan paling tinggi dibandingkan Provinsi lain di Kalimantan dan di Sumatera,”kata Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Fuad, kemarin.

Meski demikian, Indonesia sering dipuji para pemimpin dunia tentang pengelolaan lingkungan termasuk restorasi gambut. Ini berkat perjuangan bersama termasuk Provinsi Sumsel buktinya tingkat hot spot  berkurang mendekati 90 %.

Ketua Tim Restorasi Gambut (TRG) Provinsi Sumsel DR Najib Asmani berharap rapat koordinasi Badan Restorasi Gambut dapat memberikan manfaat besar bagi pengelolaan gambut ke depan.

” Rapat kali ini mengambil tema Restorasi Gambut Mendukung Kedaulatan Pangan Berkelanjutan,” ujarnya.

Pihaknya kata Najib juga siap mendukung visi misi Gubernur Sumsel Herman Deru (HD) dan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya (MY) yang bertujuan membawa Sumsel Maju untuk Semua dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

” Target restorasi kita ada ratusan hektare lahan gambut. Dan ini mencakup 7 kabupaten yang memiliki lahan gambut di antaranya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Pali, Kabupaten Mura dan beberapa kabupaten lain,” jelasnya.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengakui  pasca dilantik per 1 Oktober lalu di Jakarta, ia memang sempat bertemu dengan Kepala Badan Restorasi Gambut, Nazir Fuad untuk menggelar pertemuan khusus daerah yang wilayahnya ada gambut.

“Ternyata pemikiran kita berdua sama, ini wujud komitmen kita atas ciptaan Allah yang harus dipelihara ada rawa, gunung, laut, darat, rawa dan gambut yang bermanfaat bagi ekosistem,” jelasnya.

Sumsel diketahui memang memiliki lahan gambut yang besar mencapai 1.5 juta ha atau 10 % dari lahan gambut yang ada di Indonesia.

Selama ini sejak zaman nenek moyang kehidupan masyarakat sangat tergantung dengan rawa. Namun disayangkan generasi saat ini kata HD cenderung kurang perhatian terhadap pertahanan perluasan rawa yang berakibat pada banjir.

“Semoga restorasi ini dapat berjalan. Agar rawa yang identik dengan gambut ini bisa dikelola sesegera mungkin,” tambah HD.[**]

 

Penulis : One

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com