PROVINSI Sumsel menargetkan pada 2021 Pusat Penelitian, Pembenihan, hingga Pemasaran Ikan Perairan Umum dan Unggas pertama di Indonesia terintegrasi dan terbesar di Provinsi Sumsel.
Dengan luas lahan 14.6 hektare kawasan yang terletak di Desa Patra Tani Kecamatan Muara Belida Kabupaten Muara Enim, Sumsel ini cukup menjanjikan untuk mengangkat perekonomian Sumsel.
Dalam kunjungannya ke tempat pembudidayaan ikan dan udang air tawar tersebut, Gubernur Sumsel Herman Deru didampingi Kepala Balitbangda Provinsi Sumatra Selatan Ekowati Retnaningsih, Kepala Dinas PSDA Sumsel sekaligus Kepala Dinas PU BM dan TR Sumsel Darma Budhi, Kepala Dinas Kominfo Sumsel Rizwan, Kepala SatpolPP Sumsel Aris, dan perangkat daerah lainnya.
Lahan hasil dari hibah Kementerian Riset dan Tekhnologi RI ke Pemprov Sumsel 2017 lalu ini, diakui nantinya akan dibuat kesepakatan, dana akan diajukan dana melalui Anggaran perubahan 2020 – 2021.
“Diharapkan entah itu udangnya, bandeng air tawar, ikan nila, ikan sepat apapun jenis species ikan di Sumsel ini di inventarisasi. Paling tidak tahun depan sudah ada hasil dari action yang kita lakukan,” ungkapnya saat meninjau langsung lahan ATP3 (Eks Pusat Riset Perikanan dan Pembibitan Udang (11/2/2020).
Menurutnya, 25% produksi hasil ikan di Indonesia adalah ikan dari perairan umum, kendati demikian belakangan ini sudah species ikan perairan umum yang hampir, punah bahkan sudah punah.
“Litbang sebagai lembaga yang paling awal memulai ini, Pak camat Saya juga titip ini, Aset ini di inventarisir, karena semua ada pemanfaatan. Ini intruksi tegas dari Saya, tahun 2021 sudah harus ada yang dihasilkan apapun itu. Jangan sekedar memorandum of understanding melainkan Memorandum of Action/ MoA,” tambahnya.
Ia menegaskan, mulai minggu depan semua OPD terkait bersama dinas terkait di kabupaten/kota harus segera action atau bekerja untuk mewujudkan rencana tersebut. Mulai dari pembersihan 40 kolam yang sudah ada di tempat pengembangbiakan ikan dan udang tersebut, perbaikan sarana dan prasarana seperti rumah riset, gedung penelitian petani, gedung pembenihan.
“Khusus di tempat ini saya tidak menargetkan harus ikan ini atau itu. Terserah mau itu udang, bandeng, belido, lele, ataupun ikan sepat. Yang jelas, saya ingin ikan yang dikembangkan disini adalah ikan khas Sumsel. Utamakan spesies lokal dulu,” jelasnya.
Untuk itu pula, sebagai upaya mendukung rencana tersebut, gubernur memerintahkan dinas terkait seperti Dinas PSDA (pengelolaan sumber daya air) Sumsel untuk mengirimkan eksavator sehingga bisa segera melakukan pembersihan di kolam yang sudah ditutupi rawa. Selain itu juga Herman Deru juga memerintahkan agar Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang agar memperbaiki akses jalan ke lokasi.
“Di area sini (Sungai Muara Belido) dulu banyak ditemukan Ikan Tengkleso, bahkan dimakan oleh masyarakat. Tapi sekarang sudah hampir langka dan hanya ditemukan di akuarium. Kita harapkan nanti ini bisa dipelajari lagi untuk kembali dikembangbiakan,” pungkasnya.[***]
Penulis : ril