SUMSELTERKINI.ID, Indramayu -Presiden RI Joko Widodo [Jokowi] mengatakan saat sektor pertanian di Indonesia melakukan perubahan dengan menggunakan digitalisasi teknologi pertanian, karena komoditas yang menjadi rebutan negara-negara di dunia.
Menurut Presiden peran petani akan semakin penting dan strategis di masa datang, sehingga harus terus dikembangkan bersamaan dengan kemajuan digitalisasi teknologi pertanian.
“Kita tidak lagi bisa berdiam diri, tenang duduk-duduk melihat sektor pertanian seperti saat ini. Tetapi sudah saatnya memperbaiki diri berbenah agar produktivitas petani meningkat,” kata Presiden Joko Widodo di sela kunjungan kerja meluncurkan Program Kewirausahaan Petani dan Digitalisasi Pertanian di Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengutip Antara kemarin,
Untuk itu, katanya keharusan melakukan digitalisasi pertanian yang didukung kemampuan kewirausahaan petani, menjadi faktor utama memenangkan persaingan dan kompetisi utamanya di bidang pangan.
Di hadapan sekitar 500 petani, Presiden menekankan pentingnya mengembangkan teknologi dan kemampuan wirausaha petani saat pascapanen karena disitulah banyak keuntungan yang dapat diperoleh para petani.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan program digitalisasi pertanian memudahkan mengintegrasikan empat siklus pertanian (pratanam, tanam, panen, pasca panen) sehingga akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
Digitalisasi sistem pertanian diinisiasi oleh PT Telkom bekerja sama dengan pemerintah daerah, PT Jasindo, PT Askrindo dan Himpunan Bank Negara (Himbara), PT Pupuk Indonesia, PT Syang Hiang Seri/SHS, PT Pertani (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero, PT Pegadaian dan Perum Bulog dan PT Pupuk Indonesia Pangan.