SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Deputi II Kantor Staf Kepresidenan RI, Yanuar Nugroho, mengatakan, hasil Rakornas Pencegahan Karhutla menegaskan bahwa penanganan harus dilakukan secara menyeluruh termasuk sektor swasta.
Menurutnya, secara nasional hotspot memang sudah diturunkan sangat signifikan namun langkah antisipasi harus terus dilakukan terutama menjelang Asian Games Agustus mendatang.
“Melalui rapat koordinasi ini, kami ingin mendapatkan masukan dari pemerintah daerah, tentang apa yang dibutuhkan di pemerintah pusat, segera laporkan ke kami dan akan kita bantu untuk melakukan komunikasi lintas kementerian, yang pasti Presiden tidak mau ada asap sama sekali selama Asian Games nanti,” tegasnya, dalam Rakor Gubernur Sumsel Alex Noerdin tersebut dihadiri langsung Kepala Badan Restorasi Gambut RI, Nazir Foead, Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Carlo B Tewu, serta Kapolda Sumsel, Irjen. Pol. Zulkarnain, Senin (2/4/2018).
Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Carlo B Tewu mengatakan, Kemenko Polhukam telah melakukan evaluasi terhadap pencegahan Karhutla hingga ditetapkan 12 Provinsi rawan se-Indonesia.
Menurut Carlo B Tewu, dari 12 Provinsi tersebut baru 4 Provinsi yang sudah menetapkan siaga darurat salah satunya Provinsi Sumsel.
“Untuk itu, kita sangat mengapresiasi sekali kesiapan Sumatera Selatan mengantisipasi dan mencegah Karhutlah khususnya menghadapi Asian Games nanti,” ucapnya.[Fr]