PEMBANGUNAN bendungan Tiga Dihaji yang berada di Desa Sukabumi Kecamatan Tiga Dihaji Kabupaten OKU Selatan, akan membawa manfaat besar bagi sektor pertanian di Sumsel.
Dimana bendungan Tiga Dihaji yang akan menjadi bendungan satu-satunya di Sumsel itu berfungsi sebagai bendungan multi purpose untuk mengaliri lahan irigasi baru seluas 25.423 hektar.
“Ini merupakan proyek strategis nasional. Tentu pembangunan ini kabar baik bagi pertanian kita. Sebab, saat ini kita konsisten untuk meningkatkan produksi pertanian khususnya beras. Bendungan ini nantinya dapat menyuplai air secara konstan ke berbagai kabupaten yang terdapat lahan pertanian,” kata HD saat melakukan monitoring dan peninjauan pembangunan bendungan Tiga Dihaji di Desa Sukabumi Kecamatan Tiga Dihaji Kabupaten OKU Selatan, Selasa (13/10).
Dia menuturkan, pembangunan bendungan ini merupakan salah satu jawaban dari keluhan para petani terkait pengairan untuk lahan pertanian.”Ini jawaban atas keinginan para petani. Bendungan ini juga akan mengairi 15 ribu hektar lahan cetak sawah baru Namun kita juga harus terus bersinergi. Dimana upaya untuk meningkatkan hasil pertanian ini tidak boleh berhenti. Salah satunya soal pengendalian harga. Produksi harus tetap stabil sehingga harga jual tidak menurun,” tuturnya.
Menurutnya, bendungan tersebut nantinya mampu menampung sedikitnya 105 juta meter kubik air.
“Kita komitmen untuk meningkatkan hasil pertanian dan menargetkan menjadi nomor satu sebagai daerah lumbung pangan. Semua pihak juga sepakat mengembalikan Sumsel menjadi daerah lumbung pangan nasional,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, proyek senilai Rp3 triliyun lebih itu juga harus memiliki manfaat besar bagi sektor lainnya. Diantaranya perikanan, air baku PDAM, sumber energi listrik, hingga pariwisata.
“Tentu ini bisa jadi wisata baru di OKU Selatan. Kita juga akan mengusulkan akses jalan baru sejauh 7 KM yang menghubungkan bendungan ini ke Danau Ranau. Sehingga tempat ini nantinya bisa menjadi kawasan wisata alternatif,” bebernya.
Disisi lain, dia juga berpesan kepada kontraktor untuk semaksimal mungkin melibatkan masyarakat di proyek tersebut.
“Pembangunan ini juga membawa manfaat bagi masyarakat. Lapangan kerja terbuka dan saya harapakan terus libatkan masyarakat. Saya jug berharap pihak keamanan, pamong desa tetap menjaga kemanan para pekerja dan memperhatikan keselamatan kerja,” imbuhnya.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII Birendrajana mengatakan, proyek bendungan tersebut masih dalam progres pengerjaan.
“Tahun 2023 atau 2024 mudah-mudahan bisa selesai dan siap dimanfaatkan. Yang pasti masyarakat mendukung dibangunnya bendungan ini,” terangnya.[***]
Ril/za