Sumselterkini.co.id, – Bayangkan ini seorang pemuda 21 tahun, badannya tegap seperti guling diisi besi, wajahnya tenang tapi matanya menyala-nyala macam kucing ngeliat laser pointer, berdiri di antara lautan kamera dan mikrofon. Nama lengkapnya Jude Victor William Bellingham, tapi fans Madrid lebih suka manggil dia pendek saja Sang Penyelamat Bernabeu.
Di usianya yang bahkan belum cukup buat disuruh nyetir Alphard tanpa ditanya KTP, Jude udah ngoleksi piala kayak emak-emak koleksi Tupperware. La Liga? Sudah. Champions League? Centang. Intercontinental Cup? Opo maneh. Tapi ya gitu, orang hebat itu gak pernah kenyang. Bellingham ini bukan tipe yang puas dapet satu piring rendang, dia maunya tambah, tambah, tambah kayak anak kos waktu buka puasa bareng.
Dan sekarang, targetnya bukan main-main Piala Dunia Antarklub 2025 versi terbaru, yang akan digelar di Amerika Serikat. Katanya, ini bukan sekadar turnamen, tapi momen sejarah. Bellingham udah siap bawa Real Madrid jadi klub pertama yang bisa ngibarin bendera kemenangan di edisi perdana kompetisi paling eksotis sejak es teler ditemukan. “Itu sejarah, Bro. Di Madrid, udah susah cari hal yang belum pernah ditaklukkan. Jadi ini, ya inilah kesempatan langka. Saya mau jadi bagian dari sejarah itu,” ujar Bellingham sambil kayaknya nahan gatal di dalam hati buat ngedribble reporter yang nanya.
Turnamen ini katanya bakal kayak All You Can Eat sepak bola. Real Madrid gabung di Grup H bareng Al Hilal, Pachuca, dan FC Salzburg. Kalau diibaratkan makanan, lawannya ini kayak mix platter ada rasa Timur Tengah, Amerika Latin, dan Eropa Tengah. Bellingham justru senang katanya, ini kaya nyicipin menu dari warung yang jarang masuk GoFood.
Dan karena digelar di Amerika, Bellingham juga siap-siap diserbu fans yang jumlahnya bisa ngalahin antrean BTS Meal. Dia bilang, atmosfernya pasti bakal indah banget, apalagi fans Madrid udah menyebar lebih luas dari warung Indomie. “Kami ini kayak boyband internasional. Main di mana pun, pasti ada fans. Di AS, tiap preseason, makin banyak yang datang. Saya yakin atmosfernya bakal luar biasa. Ini juga kesempatan buat klub-klub dari belahan dunia lain ngerasain panggung besar,” katanya.
Selain pengen menang, Bellingham juga ngaku seneng banget bisa tinggal di Spanyol. Madrid katanya udah kayak rumah sendiri. Di Inggris, dia cuma ngerasa nostalgia sama keluarga dan roti panggang. Tapi di Spanyol? Wah, selain cuaca dan tapas, yang paling dia suka adalah… nenek-nenek Spanyol. “Kalau jalan ke luar, banyak nenek-nenek yang ngasih ciuman di pipi. Rasanya tuh kayak disayang-sayang semua ibu RT,” ujarnya dengan senyum malu-malu yang bisa bikin fans baper.
Dan bicara inspirasi, dia gak lupa nyebut nama besar Michael Jordan. Ya jelas, siapa sih yang gak kepengen punya mentalitas ‘win or die trying’ kayak MJ? Tapi Bellingham bukan cuma mau ngikutin gaya main, dia juga pengen bisa ngoleksi piala dan inspirasi sampai bisa dibikin museum pribadi.
Ditanya soal yang paling ditunggu saat ke AS, jawaban Bellingham awalnya agak jujur brutal. “Kalau ini liburan sih, jawabannya pasti makanan!. Tapi sayangnya saya harus main bola, bukan makan burger,” katanya sambil ketawa.
Tapi dia juga ngaku pengen nikmatin suasana tiap kota, aksen warga, dan vibe yang beda-beda pokoknya serasa tour konser Coldplay tapi bawa sepatu bola.
Dari gaya ngomongnya, kelihatan banget kalau Bellingham ini bukan cuma mesin gol, tapi juga manusia yang ngerti rasa. Dia punya semangat, punya mimpi, dan punya logika kalau bisa menang piala baru, kenapa enggak?. Dan buat klub sebesar Madrid, yang udah kenyang prestasi, sejarah bisa datang dari hal baru kayak cowok gondrong yang tiba-tiba jadi presiden BEM.
Bellingham bukan cuma mau jadi pemain bagus, dia pengen jadi legenda. Dan siapa tahu, tahun depan, sambil ngangkat trofi di atas podium, dia bakal bilang. “Ini untuk nenek-nenek Spanyol dan fans Madrid di mana pun berada”.[***]
disadur /terjamahkan dari fifa.com