Palembang Terkini

Emak-Emak Online, Cerdas di Dunia Maya, Seimbang di Dunia Nyata

ist

Sumselterkini.co.id, -Di zaman sekarang, ibu-ibu bukan cuma rajin menabung, tapi juga rajin nyetatus. Bedanya, kalau dulu menabung bisa bikin kaya, sekarang salah nyetatus bisa bikin kena semprot, viral, dan dikomenin netizen sejagat. Nah, inilah yang disoroti oleh Ketua TP PKK Palembang, Bu Dewi Sastrani sosok ibu empat anak yang multitugas  dari bikin sarapan sampai jadi Ketua PMI dan PKK sekaligus. Lengkap, Bu!

Bu Dewi ini memang bukan Dewa, tapi istri Pak Dewa. Dan walaupun nama belakangnya bukan Zuckerberg, beliau paham betul soal algoritma medsos. Menurut beliau, satu unggahan ibu-ibu bisa berdampak luar biasa baik bikin semangat atau bikin geger satu komplek. Dan itu betul! Pernah ada ibu-ibu yang nyetatus “capek jadi istri,” langsung diserbu grup WA RT. Kirain mau cerai, ternyata cuma capek masak opor lima kilo buat arisan.

Tapi Bu Dewi bukan tipe yang melarang-larang tanpa solusi. Beliau justru mendorong ibu-ibu untuk jadi “influencer berfaedah” nggak harus endorse skincare, tapi bisa jualan pempek homemade, bros rajutan, atau bahkan bumbu nasi goreng warisan nenek moyang. Jadi, daripada upload status galau tiap habis nonton sinetron, mending upload foto kue bolu, siapa tahu besok udah PO 30 loyang.

Dan benar, medsos itu ibarat kompor gas. Kalau dipakai benar, bisa masak rendang. Kalau salah pakai, bisa meledak! Jadi ibu-ibu zaman now harus paham, medsos itu bukan tempat curhat sembarangan, apalagi sambil ngatain tetangga. Sekali viral, bisa langsung masuk Instagram Lambe Turah versi lokal Lambe Lorong!

Yang menarik, Bu Dewi juga memutuskan pensiun dini dari ASN. “Saya ingin mengabdi lebih luas,” kata beliau. Nah, ini baru definisi pensiun yang bukan berarti pensiun dari kehidupan. Karena justru setelah pensiun, Bu Dewi malah makin sibuk. Beda sama kebanyakan orang yang setelah pensiun hobinya cuma tidur sama ngitung berapa kali pohon mangga tetangga berbuah.

Sebagai Ketua PKK dan PMI Palembang, visinya jelas ingin memperkuat pelayanan masyarakat. Tapi jangan dikira beliau ini tipe pemimpin yang cuma bisa nyuruh. Di sela-sela kesibukan, Bu Dewi tetap masak sendiri buat suami dan anak-anak. Pak Dewa katanya suka jus sayur. Waduh, kalau suami saya disuruh minum jus brokoli, bisa kabur ke rumah mertua!

Dari kisah Bu Dewi kita belajar jadi ibu itu multitasking, dan medsos itu bisa jadi ladang amal atau ladang ambyar tergantung cara panennya. Jadi yuk, ibu-ibu sekalian, bijaklah berselancar di dunia maya. Jangan asal klik, jangan asal komen, apalagi nyebar hoaks sambil masak gulai.

Ingat,! sebelum posting, tanya dulu ke diri sendiri, postingan ini bikin bangga suami, atau bikin dia dicubit atasan? postingan ini mendukung UMKM, atau malah mendukung nyinyiran?

Karena di era digital ini, perempuan bukan cuma bisa berkarya di dapur, tapi juga di marketplace dan TikTok Shop. Tinggal pilih, mau viral karena drama, atau viral karena dagangan laris manis kayak cilok depan sekolahan. Dan seperti kata Bu Dewi.  “Berbuatlah yang bermanfaat.”. Kalau bisa sekalian lucu. Karena dunia sudah terlalu serius untuk kita nggak ketawa.[***]

Terpopuler

To Top