SUMSELTERKINI.CO.ID, PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang melakukan Turn Around (TA/Pemeliharaan) Pabrik II B yang baru dibangun beberapa tahun silam setelah P2B Plant Acceptance (serah terima).
“Pemeliharaan pabrik memang sudah hal biasa dilakukan, bukan saja II B, namun pabrik lama juga masuk jadwal TA tahun ini. Ibarat kendaraa n pasti setelah kian kilometer atau sekian bulan masuk jadwal service berkala,”ungkap Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT Pusri Palembang, Triana Rospita, saat dihubungi, kemarin sore singkat.
TA untuk II saat ini, katanya sudah berlangsung sekitar 5 hari, dari target sekitar 21 hari, bisa juga lebih karena bukan saja Pabrik II B yang dilakukan pemeliharaan, namun unit lain, seperti proyek steam turbine generator (STG) dan boiler batubara bersamaan dibangun dengan pabrik II masuk jadwal pemeliharaan.
Bahkan rencananya juga selanjutnya akan dilakukan TA untuk pabrik lama yang berumur di atas 30 tahun milik.“Mudah-mudah dengan adanya pemelihraan pabrik dapat memaksimalkan produksi urea dan amoniak, jadi perlu diketahui bukan karena pabrik ‘ngadat’ hanya pemeliharaan rutin, apalagi kontraktor masih memiliki kewajiban untuk pemeliharaan gratis sesuai perjanjian, ibarat kendaraan baru pasti pertama-tama servicenya gratis,” tuturnya.
Dia menjelaskan TA sendiri merupakan tindakan preventive untuk mengembalikan kondisi pabrik ke kondisi yang lebih optimal setelah beroperasi kurang lebih satu tahun.
Sebelumnya PT Pusri melakukan pembangunan pabrik II B melalui konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation.
Pembangunan pabrik tersebut dengan nilai investasi sebesar Rp6-7 triliun bersama unit lainnya seperti pembangunan STG dan boiler batubara dan amoniak. Pembangunan pabrik Pusri II-B untuk mengganti Pabrik Pusri II yang sudah tidak efisien.
Pembangunan ini bagian dari revitalisasi pabrik pupuk untuk meningkatkan efisiensi, daya saing dan kesinambungan usaha. Ada pun kapasitas pabrik amonia mencapai 2.000 ton/hari atau 660.000 ton per tahun) dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Dalam rangka mengoptimalkan pemakaian gas untuk bahan baku pabrik maka untuk bahan bakar pembangkit steam dan listrik diganti dengan batubara.”Dengan digantinya Pabrik Pusri II, yang saat ini memiliki kapasitas 450.000 ton per tahun, dengan Pabrik Pusri II-B akan menambah produksi sebesar 457.500 ton per tahun sehingga total produksi urea Pusri menjadi 2,61 juta ton per tahun.
Selain itu II B ramah lingkungan juga hemat bahan baku gas, yakni dengan rasio pemakaian gas per ton produk sebesar 31,49 MMBTU/ton amonia dan 21,18 MMBTU/ton urea.Jika dibandingkan dengan pabrik Pusri II yang memiliki rasio pemakaian gas per ton produk 49.24 MMBTU/ton Amonia dan 36.05 MMBTU/ton urea maka akan dihemat pemakaian gas sebesar 14.87 MMBTU per ton urea.[one]