DALAM kehidupan masyarakat tekanan yang dialami oleh masalah perkotaan seperti kepadatan penduduk sering kali berdampak pada kualitas hidup masyarakat yang meliputi perumahan, ketahanan pangan, layanan masyarakat, perkembangan masyarakat, kemiskinan dan lain sebagaianya. Kepadatan penduduk dikota-kota besar merupakan suatu fenomena yang semakin besar dan mengkhawatirkan diberbagai belahan dunia, terutama pada negara-negara berkembang. Kota-kota besar seperti Jakarta menjadi contoh nyata dari dampak urbanisasi yang cepat dan masif.
Kota Palembang, sebagai ibu kota dari Provinsi Sumatera Selatan, mengalami pertumbuhan penduduk yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Kota palembang juga termasuk kota terpadat dan terbesar kedua di Sumatera setelah kota medan, kota terpadat dan kota terbesar kelima di Indonesia Setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan. Kepadatan penduduk yang tinggi di kota-kota besar juga memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kualitas hidup warganya. Fenomena urbanisasi yang pesat dan populasi yang terus meningkat serta meningkatnya kualitas gaya hidup diwilayah perkotaan juga memicu berbagai masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang menjadi penyebab terjadinya kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk ini dapat memberikan berbagi tantangan dan juga dapat memberikan solusi inovatif dalam mengelola perkotaan.
Pertumbuhan ini membawa berbagai dampak yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kota, baik positif maupun negatif seperti, Pertama, meningkatnya kemacetan lalu lintas akibat pertambahan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas jalan menyebabkan waktu perjalanan lebih lama dan polusi udara meningkat yang dapat membahayakan kesehatan warga. Kedua, permintaan perumahan yang tinggi menyebabkan harga properti menjadi melonjak yang mengakibatkan masyarakat tidak mampu membeli atau menyewa perumahan yang layak sehingga mereka harus tinggal di daerah yang kumuh. Ketiga, kualitas udara dan lingkungan terhadap emisi kendaraan, industri, dan meningkatnya jumlah sampah yang dapat mencemari udara sementara ruang terbuka hijau semakin berkurang. Keempat, penurunan kualitas layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi yang menyebabkan petugas kewalahan dalam melayani lonjakkan banyaknya jumlah antrian yang disebabkan karna jumlah penduduk yang memuat panjangnya antrian karena fasilitas yang tidak memadai. Kelima, tantangan keamanan yang membuat meningkatnya masalah sosial seperti kriminalitas akibat persaingan sumber daya yang terbatas dan ketimpangan ekonomi. Masalah sosial dapat muncul pada masyarakat yang padat atau heterogen.
Namun, dari banyaknya dampak negatif terhadap permasalahan kepadatan penduduk ada juga terdapat dampak positif seperti dengan adanya jumlah penduduk yang besar kota Palembang dapat memberikan peluang bagi potensi pasar yang besar bagi berbagai jenis usaha dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kota Palembang.
Dengan demikian, adapun solusi dalam mengatasi permasalahan penduduk yaitu, harus adanya pengelolaan lingkungan yang lebih baik, peningkatan infrastruktur dan layanan publik, dan pendidikan serta kesadaran masyarakat kota Palembang untuk menjaga pentingnya melindungi lingkungan. Kepadatan penduduk di kota-kota besar memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup warga. Meskipun berbagai tantangan yang dihadapi cukup banyak, tetapi ada juga berbagai solusi yang harus diterapi dalam mengatasi permasalahan ini. Pemerintah kota Palembang, sektor swasta, dan masyarakat harus bekerja sama dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang nyaman, layak huni, berkelanjukan, bersih, aman, ramah dan tentram serta diperlukan kebijakan dari pemerintah Kota palembang yang tepat guna mengelola pertumbuhan penduduk secara berkelanjutan.[***]
Penulis : Iis Afrida
Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang