Sumselterkini.co.id,- Direktur eksekutif LKPI, Arianto, mengatakan, Ratu Dewa masih mendominasi elemen semua sektor dukungan pemilih dari segi demografi umur, agama, pendidikan, mata pencarian, pendapatan dan suku atau etnis.
H Ratu Dewa, mendapat dukungan tertinggi atau unggul dari nama-nama calon Walikota yang bermunculan saat ini. Hal itu sesuai survei yang dikeluarkan oleh, Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), pada Senin (13/5/2024).
Lembaga survei LKPI yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) melihat ada trend kenaikkan elektabilitas Ratu Dewa dan dibarengi konsistensi kuatnya tarikan elektorsal dibandingkan dengan nama-nama calon walikota lainnya.
Sebaran elektabilitas Ratu Dewa juga tersebar merata dari pemilih partai-partai politik meskipun Ratu Dewa bukan sebagai kader atau ketua partai politik.
Justru karena Ratu Dewa sebagai seorang birokrat, resistensi dari pemilih yang mempermasalahkan dari kader atau ketua partai politik terhadap Ratu Dewa hamper tidak ada.
“Pada pertanyaan terbuka (top of mind) atau secara spontanitas responden menjawab langsung nama-nama calon walikota Palembang, Ratu Dewa (38 persen). Sedangkan nama-nama calon lainnya masih berada di bawah 20 persen dan bahkan banyak yang berada di bawah 1 persen dan massa yang belum menentukan pilihan 45,5 persen. Pada pertanyaan semi terbuka dengan mengajukan 18 nama calon walikota, elektabilitas Ratu Dewa tetap bertenger di posisi teratas. Kalau angka persis elektabilitas nama-nama calon semuanya, saya tidak ingat. Tapi yang saya ingat, pada pertanyaan semi terbuka, elektabilitas Ratu Dewa diangka (52, 2 persen).
Untuk nama-nama calon lainnya, elektabilitsanya masih berada di bawah elektabilitas Ratu Dewa dan terpaut 30, cukup jauh jaraknya secara ststistik. Selain itu, ada konsistensi tarikan elektoral Ratu Dewa dan secara statistik dikatagorikan unggul signifikan elektabilitasnya. Memang, harus kerja keras bagi calon walikota lainnya apabila ingin mengejar atau menyalip elektabilitas Ratu Dewa. Sebab, kalau dilihat dengan sosialisasi yang sekarang ini dilakukan masing-masing calon, tentunya sedikit sekali efek untuk mendongkrak elektabilitas untuk menyaingi Ratu Dewa,” kata Arianto.
Dijelaskannya, kuatnya dan konsistensi elektabilitas Ratu Dewa, lanjut mantan auditor survei capres partai Demokrat ini salah satu faktornya adalah tingkat kinerja Ratu Dewa dinilai masyarakat baik. Ratu Dewa dipersepsikan pemilih sebagai sosok yang cepat tanggap dalam menghadapi keluhan masyarakat dan langsung bertindak.
Ketua mustayar NU Kota Palembang ini juga dipersepsikan sosok yang mudah ditemui. Disamping itu Ratu Dewa juga dipersepsikan sebagai figure yang ramah, orangnya perhatian pada rakyat serta sudah ada bukti nyata hasil kerjanya.
“Berbagai parameter di atas merupakan salah satu indikator yang kuat mendongkrak elektabilitas Ratu Dewa. Persepsi angka tersebut berada lebih dari 78 persen. Secara modal sosial, Ratu Dewa memiliki hal tersebut di atas dan tentunya akan berdampak dengan elektabilitas. Bahkan pada pertanyaan uji simulasi kemantapan pemilih antara nama-nama calon walikota dari delapan nama calon, sampai dua nama calon walikota. Hasilnya adalah elektabilitas Ratu Dewa berada di kisaran angka 59 persen-68 persen. Kalau lembaga surveinya bernaung dalam perkumpulan yang sama dan waktu surveinya tidak jauh berbeda, dipastikan hasilnya akan tidak akan jauh berbeda,”[***]