Pendidikan

Mengapa masih banyak siswa yang takut belajar matematika !, ini yang harus dilakukan

ist

Sumselterkini.co.id, – Matematika adalah ilmu yang mempelajari pola, struktur, hubungan, dan sifat kuantitatif dalam bentuk angka, ruang, besaran, dan abstraksi. Matematika melibatkan pemecahan masalah, penalaran logis, dan penggunaan simbol dan notasi matematika untuk menggambarkan dan memodelkan fenomena alam, sosial, dan abstrak.

Namun masih banyak juga siswa yang males atau takut jika bertemu dengan pelajaran berhitung ini, apalagi yang ngajarnya, guru yang killer alias kejam, jika siswanya tidak bisa, si guru mengeluarkan hukuman.

Mari kita memahami dulu mata pelajaran yang satu ini, yuk simak :

Matematika mencakup berbagai cabang atau subdisiplin, seperti aljabar, geometri, statistika, kalkulus, logika, teori bilangan, dan banyak lagi. Setiap cabang matematika memiliki konsep, metode, dan aplikasi yang berbeda.

Matematika memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai bidang ilmu lainnya. Matematika digunakan dalam ilmu fisika, ilmu komputer, ekonomi, teknik, sains data, keuangan, dan banyak lagi. Dalam kehidupan sehari-hari, matematika terlibat dalam pengukuran, perhitungan keuangan, manajemen waktu, navigasi, pemodelan statistik, dan dalam berbagai situasi di mana penalaran logis dan pemecahan masalah diperlukan.

Secara umum, matematika membantu kita memahami pola alam semesta, memecahkan masalah kompleks, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan meningkatkan kemampuan abstraksi. Selain itu, matematika juga dapat memberikan kepuasan intelektual dan keindahan melalui penemuan dan pemahaman terhadap struktur dan hubungan matematika yang elegan.

Rasa takut

Rasa takut atau kecemasan terhadap matematika bisa bervariasi dari individu ke individu, tetapi ada beberapa alasan umum mengapa beberapa siswa mungkin merasa takut atau cemas ketika belajar matematika. Berikut ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perasaan tersebut:

Rumit dan Abstrak: Bagi sebagian orang, konsep matematika dapat terasa rumit dan abstrak. Beberapa siswa mungkin merasa kesulitan memahami konsep-konsep matematika dan merasa cemas bahwa mereka tidak akan dapat menguasainya.

Kesalahan dan Penilaian: Dalam matematika, kesalahan sering kali dianggap sebagai kesalahan yang tidak dapat diterima. Beberapa siswa mungkin merasa takut membuat kesalahan dan khawatir tentang penilaian atau kritik yang mungkin mereka terima dari guru atau teman sekelas jika mereka tidak mampu menyelesaikan masalah matematika dengan benar.

Tekanan dan Tuntutan: Di banyak sistem pendidikan, ada tekanan yang tinggi untuk mencapai hasil yang baik dalam matematika. Siswa sering kali diukur berdasarkan nilai atau peringkat mereka dalam ujian matematika. Tekanan ini dapat menciptakan kecemasan dan ketakutan akan gagal atau tidak mencapai standar yang ditetapkan.

Kurangnya Pembelajaran yang Relevan: Beberapa siswa mungkin merasa takut atau tidak termotivasi untuk belajar matematika karena mereka tidak melihat hubungan antara konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari atau minat mereka. Kurangnya aplikasi praktis yang jelas dapat membuat matematika terasa membosankan atau sulit dipahami.

Pengalaman Negatif sebelumnya: Pengalaman negatif sebelumnya dalam belajar matematika, seperti gagal dalam ujian atau dipermalukan di depan kelas, dapat menciptakan rasa takut dan kecemasan yang berkelanjutan terhadap subjek tersebut.

Meskipun ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kecemasan atau ketakutan terhadap matematika, penting untuk diingat bahwa matematika adalah keterampilan yang dapat dipelajari. Dengan pendekatan yang tepat, dukungan yang memadai, dan waktu yang cukup, kecemasan terhadap matematika dapat dikurangi dan siswa dapat membangun kepercayaan diri dalam belajar dan menguasai subjek tersebut.

Perilaku guru yang kejam atau tidak mendukung dapat mempengaruhi rasa takut atau kecemasan siswa terhadap matematika. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk persepsi siswa terhadap subjek dan belajar secara keseluruhan. Berikut ini adalah beberapa cara perilaku guru yang kejam atau tidak mendukung dapat mempengaruhi siswa:

Hukuman dan Penghinaan: Jika seorang guru menggunakan hukuman fisik atau verbal, atau menghina siswa yang mengalami kesulitan dalam matematika, itu dapat menyebabkan rasa takut, malu, atau rendah diri. Siswa mungkin menjadi enggan untuk bertanya atau meminta bantuan, dan kecemasan mereka terhadap subjek tersebut dapat meningkat.

Tidak Memahami Kebutuhan Siswa: Guru yang tidak memahami kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa dapat membuat siswa merasa cemas atau takut. Jika guru terlalu cepat atau terlalu lambat dalam memberikan materi, tidak memberikan penjelasan yang jelas, atau tidak memberikan bantuan tambahan kepada siswa yang membutuhkannya, hal itu dapat meningkatkan rasa takut dan kecemasan siswa terhadap matematika.

Kritik yang Tidak Konstruktif: Jika seorang guru terus-menerus mengkritik atau menyoroti kesalahan siswa tanpa memberikan umpan balik yang konstruktif atau solusi yang membantu, siswa mungkin merasa terintimidasi atau takut untuk mencoba. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak mampu atau bahwa kesalahan mereka tidak dapat diterima, yang dapat meningkatkan kecemasan mereka.

Tidak Menciptakan Lingkungan Belajar yang Aman: Guru yang tidak menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung dapat menyebabkan siswa merasa takut atau tidak nyaman dalam mengemukakan pendapat atau berpartisipasi dalam diskusi kelas. Ketika siswa merasa takut untuk berkontribusi, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika dan mengembangkan kepercayaan diri mereka.

Penting untuk diingat bahwa perilaku guru yang kejam atau tidak mendukung tidak hanya berdampak pada matematika, tetapi juga dapat mempengaruhi motivasi dan kesejahteraan umum siswa. Dalam situasi seperti itu, penting bagi siswa untuk mencari bantuan dari sumber lain, seperti mencari tutor atau berbicara dengan administrator sekolah, untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan dalam mengatasi rasa takut dan kecemasan yang mungkin timbul.

Solusi agar siswa menyenangi belajar matematika ? Berikut adalah beberapa solusi yang dapat membantu siswa menyenangi belajar matematika:

Menciptakan Lingkungan yang Mendukung: Guru dan sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif, inklusif, dan bebas dari rasa takut atau tekanan. Ini dapat melibatkan memberikan umpan balik yang konstruktif, menghargai usaha siswa, dan mendorong kolaborasi dan diskusi yang menguntungkan.

Menyajikan Matematika dalam Konteks yang Relevan: Menghubungkan konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari atau minat siswa dapat membuatnya lebih menarik dan relevan. Guru dapat menggunakan contoh-contoh nyata, aplikasi praktis, atau masalah yang relevan dengan minat siswa untuk membantu mereka melihat kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Menerapkan Pendekatan Pembelajaran yang Aktif: Menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, seperti diskusi kelompok, proyek, atau eksperimen, dapat meningkatkan keterlibatan dan minat siswa terhadap matematika. Ini memungkinkan mereka untuk berpikir secara kreatif, mencoba pendekatan yang berbeda, dan mengalami aplikasi langsung dari konsep-konsep matematika.

Memberikan Dukungan Individual: Setiap siswa memiliki kebutuhan dan tingkat pemahaman yang berbeda. Guru dapat memberikan dukungan individual dengan memberikan bantuan tambahan, menjelaskan konsep secara lebih terperinci, atau menyediakan sumber daya tambahan seperti buku atau tutorial online. Dengan memberikan dukungan yang tepat, siswa akan merasa didukung dan memiliki kesempatan untuk memahami dan menguasai matematika dengan lebih baik.

Menekankan pada Proses daripada Hasil: Fokus pada proses pembelajaran daripada hanya pada hasil akhir dapat membantu mengurangi tekanan dan kecemasan siswa. Guru dapat memberikan apresiasi terhadap usaha, kemajuan, dan pemahaman siswa, bukan hanya pada jawaban yang benar. Hal ini mendorong siswa untuk berani mencoba, belajar dari kesalahan, dan mengembangkan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan matematika.

Menggunakan Sumber Belajar yang Interaktif dan Menarik: Guru dapat memanfaatkan teknologi dan sumber daya belajar yang interaktif, seperti aplikasi matematika, permainan, atau video pembelajaran, untuk membuat pembelajaran matematika lebih menarik dan menyenangkan. Ini dapat membantu siswa terlibat secara aktif dan memperkuat pemahaman mereka melalui pendekatan yang berbeda.

Selain langkah-langkah di atas, penting juga untuk membangun hubungan yang positif antara guru dan siswa, memperkuat komunikasi yang terbuka, dan menghormati keberagaman dalam kemampuan matematika. Dengan kombinasi upaya ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan minat, kepercayaan diri, dan kesenangan dalam belajar matematika.

 

tips cepat memahami ilmu pasti matematika

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda memahami ilmu pasti matematika dengan lebih cepat:

Pahami Konsep Dasar: Pastikan Anda memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep dasar matematika. Jika Anda memiliki kesulitan dengan konsep dasar, sulit untuk memahami materi yang lebih kompleks. Jadi, pastikan untuk membangun dasar yang kuat terlebih dahulu.

Pelajari Langkah demi Langkah: Matematika sering kali melibatkan serangkaian langkah atau prosedur. Penting untuk memahami setiap langkah dengan baik sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya. Jika Anda melewatkan langkah atau tidak memahaminya sepenuhnya, bisa sulit untuk memahami keseluruhan konsep.

Gunakan Sumber Belajar yang Tepat: Pilih sumber belajar yang cocok dengan gaya belajar Anda. Buku teks, video pembelajaran, tutorial online, atau aplikasi matematika dapat menjadi sumber belajar yang bermanfaat. Cari sumber yang menjelaskan materi dengan jelas dan menggunakan contoh-contoh yang relevan.

Praktek yang Sering: Matematika adalah subjek yang memerlukan latihan yang berulang-ulang. Setelah memahami konsep, luangkan waktu untuk melakukan latihan soal dan menerapkan konsep tersebut dalam berbagai situasi. Semakin sering Anda berlatih, semakin kuat pemahaman dan keterampilan matematika Anda.

Bekerja dengan Teman atau Tutor: Diskusikan materi dengan teman sekelas yang memiliki pemahaman yang baik dalam matematika. Mereka bisa membantu menjelaskan konsep yang sulit atau memecahkan masalah bersama. Jika diperlukan, pertimbangkan untuk bekerja dengan tutor matematika yang dapat memberikan bimbingan individual.

Jelaskan Konsep kepada Orang Lain: Salah satu cara terbaik untuk memastikan pemahaman yang kuat adalah dengan mengajarkan konsep tersebut kepada orang lain. Ketika Anda menjelaskan konsep matematika kepada orang lain, Anda akan melihat di mana pemahaman Anda masih kurang dan dapat mengoreksi kesalahan atau kekurangan dalam pemahaman Anda sendiri.

Cari Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari: Mencari aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu Anda memahami relevansi dan pentingnya ilmu pasti matematika. Identifikasi situasi di sekitar Anda di mana konsep matematika dapat diterapkan, seperti perhitungan keuangan, pengukuran, atau perbandingan.

Ingatlah bahwa pemahaman matematika membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan terburu-buru dan berikan diri Anda waktu yang cukup untuk mengasimilasi dan mempraktikkan konsep-konsep tersebut. Dengan pendekatan yang konsisten dan tekun, Anda dapat memperoleh pemahaman yang mendalam dalam ilmu pasti matematika.[***]

 

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com