PADA Tahun 2023 ini Bulan Ramadhan yang suci telah ditentukan. Kementrian Agama telah mengumumkan hasil sidang Isbat penentuan awal dari Puasa Ramadhan pada Tahun 2023 yaitu 1 Ramadhan 1444 yang jatuh pada hari kamis, 23 Maret 2023.
Di tingkat Sekolah ataupun Kuliah dari masing-masing lembaga telah menjalankan kegiatan pembelajaran selama bulan ramadhan dengan cara yang berbeda-beda. Adakala-nya dari masing-masing lembaga tersebut melakukan kegiatan pembelajaran secara daring dan adapun di tempat yang berbeda juga melakukan kegiatan pembelajaran dengan cara tatap muka secara langsung.
Lalu, lebih efektif manakah diantara Pembelajaran Daring ataupun Pembelajaran Tatap Muka seacara Langsung?
Nah Sebelum kita membandingkan, adakala-nya kita perlu mengetahui apa saja pro dan kontra dari masing-masing cara tersebut.
Bisa kita ketahui, pembelajaran tatap muka secara langsung bisa terbilang pembelajaran yang lebih efektiv dalam meningkatkan fokus siswa dan mahasiswa, karna kita bisa memahami secara langsung dan mendengarkan secara langsung terhadap pembelajaran yang telah dijelaskan.
Berbeda dengan pembelajaran melalui daring, kebanyakan siswa maupun mahasiswa yang melakukan kegiatan daring tersebut bisa terbilang mudah teralihkan fokus terhadap kegiatan di sekitar-nya, Apalagi sebagian dari masing-masing perorangan pun terdapat siswa atau mahasiswa yang tidak mengaktifkan kamera dan membuat guru atau dosen yang mengajar tidak dapat mengetahui apa yang sedang mereka lakukan. Dan apalagi seringnya terjadi siswa ataupun mahasiswa yang sering kali kedapatan untuk telat masuk pada waktu kelas online. Belum lagi sinyal yang kadang naik turun dan membuat kegiatan pembelajaran kelas online ini pun ikut terganggu.
Tetapi, bila pada Bulan Ramadhan ini pembelajaran secara daring bisa terbilang menguntungkan dan memudahkan sebagian orang dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Bisa dibilang menguntungkan jika dalam pembelajaran kelas daring ini dilakukan secara tegas yaitu mengaktifkan kamera dan fokus terhadap pembelajaran maka bisa dipastikan metode ini lebih menguntungkan dibanding tatap muka secara langsung yang membuat perorang lebih lelah dan kehilangan fokus ketika dibulan ramadhan. Berbeda dengan metode daring yang membuat mereka tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan tenaga untuk melakukan perjalanan hingga sampai ke tahap pembelajaran secara langsung tersebut.
Ketikan dibulan puasa, kebanyakan siswa ataupun mahasiswa cepat kehilangan fokus dikala haus dan lapar yang menyerang, sehingga membuat kegiatan pembelajaran kadang kala-nya hanya lalu saja dari pikiran mereka. Bahkan pada jam waktu biasa saja siswa hanya dapat menyerap atau fokus dalam pembelajaran hanya dalam waktu 20 menit saja dan seterusnya hanya lalu dari pikiran mereka.
Lalu bagaimana solusinya?
Pembelajaran yang dilakukan pada Bulan Ramadhan secara tatap muka dikelas bisa dilaksanakan dengan baik apabila tidak dilaksanakan dalam jangka waktu yang lama dan jadwal yang tidak sepadat pada jam pelajaran sebelumnya. Dengan itu pembelajaran akan tetap berlangsung dengan baik dan tidak terlalu menguras tenaga.
Setelah menguraikan masing-masing dari kedua metode tersbut, kita perlu mempertimbangkan apa yang akan terjadi pada pembelajaran sehingga kita dapat menilai mana metode yang lebih baik untuk digunakan. Kedua metode tentu saja memiliki dampak negatif dan positifnya masing-masing. Oleh karena itu kita perlu menyesuaikan dan melengkapi apa yang menjadi permasalahan dari metode tersebut dan meyempurnakannya.[***]
Oleh : Putri Wulandari Mahasiswi
Prodi Ilmu Politik Fisip UIN Raden Fatah Palembang