Hari ini tanggal 10 Januari 57 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 10 Januari 1966 terjadi sebuah peristiwa yang menunjukkan gigihnya para mahasiswa dalam berperan dalam mmeperjuangkan kepentinaan rakyat Indonesia. Perjuangan itu di kenal dengan TRITURA (Tiga Tuntutan Rakyat). Adapun isi tiga tuntutan tersebut, yaitu : Pembubaran PKI, Pembersihan Kabinet Dwikora dari unsur unsur yang terlibat G30S/PKId an Penurunan Harga Barang
Dari TRITURA inilah yang membawa dampak sangat besar dalam perjuangan bangsa Indonesia ke tahap selanjutnya dengan lahirnya masa Orde Baru. Terlepas dari kontroversi lahirnya Orde Baru, tulisan ini adalah sebuah refleksi bagaimana besarnya peranan mahasiswa saat itu, Para Mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasswa Indonesia (KAMI) bahu menbahu dengan komponen masyarakat lainnya seperti Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI). Keatuan Aksi Guru Indoensia (KAGI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI) dan Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI) memperjuangkan tuntutan mereka yang memang berpihak pada kepentingan rakyat Indonesia yang tengah mengalami kesulitan ekonomi akibat harga harga bahan pokok yang sangat tinggi akibat inflasi sebesar 653,3% di tengah gejolak politik akibat terjadinya peristiwa G30S/PKI.
Para Mahasiswa dan komponen masyarakat lainnya berunjuk rasa melakukan demonstrasi besar besaran kepada pemerintahan Soekarno yang di anggap “lembek” dalam menghadapi pengkhianatan partai komunis tersebut di Indonesia. Sejatah mencatat bahwa pemberontakan PKI terhadap bangsa dan negara Indonesia yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis mencapai puncaknya dengan melakukan pembunuhan terhadap Jendral TNI Angkatan Darat yang di yakini menjadi penghalang dalam mewujudkan cita cita mereka melalui Gerakan 30 September 1965 (G30SPKI).
Ada banyak pelajaran berharga yang dapat kita petik dari perjuangan TRITURA ini, terutama bagi kalangan generasi muda yang saat ini menyandang status Pelajar atau Mahasiswa yaitu bahwa para Mahasiswa lah yang menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia.
Tuntutan pertama dalam TRITURA adalah bubarkan PKI. PKI sebuah partai besar yang memiliki ideologi Komunis yang sangat bertolak belakang dengan ideologi Pancasila. Oleh karena nya meskipun pernah menjadi bagian dalam kehidupan politik bangsa dan negara Indonesia, bahkan anggotanya mencapai 3 jutaan menjadikan PKI sebagai Partai Komunis ketiga terbesar di dunia setelah RRC dan Uni Sovyet , PKI haruslah di bubarkan. PKI telah terbukti sudah beberapa kali melakukan pemberontakan, dari pemberontakan Madiun tahun 1948 hingga puncaknya pemberontakan pada tanggal 30 September 1965 yang di kenal dengan Pemberontaakan G 30S PKI. Ideologi Komunis bukan saja sangat bertolak belakang dengan ideologi Pancasila, namun juga snagat bertentangan dengan nilai nilai agama dan kemanusiaan. Jangan pernah lupakan kekejaman PKI di bumi Indonesia. Sebagaimana dahulu Presiden Soekrno pernah berkata :”JAS MERAH (Jangan Pernah Lupakan Sejarah} “.
Kedua, tuntutan rakyat dalam TITURA adalah pembersihan Kabinet Dwkora dari unsur unsur G30SPKI . Bukan hanya PKI sebagai sebuah partai yang di bubarkan, akan tetapi seluruh unsur unsur yang terlibat dalam peristiwa tersebut harus di bersihkan. Hal ini di karenakan PKI telah masuk ke dalam perpolitikan dan pemerinatahan pada saat itu, sehingga pembersihan Kabinet Dwikora mejadi hal yang sangat penting untuk di laksanakan. Hal ini berarti pula bahwa selain melakukan tindakan frontal dengan melakukan pemberontakan, siasat PKI juga adalah menyusup ke dalam poliitk dan pemerintahan.
Salah satu hal yang menjadi ciri ideologi komunis adalah memasuki secara diam diam suatu organisai atau partai dan kemudian memberikan pengaruh ideologi mereka secara lambat laun kepada para anggota lain sampai kemudian mereka mengikuti apa yang menjadi keinginan dari iedologi komunis tersebut. Oleh karena nya, tuntutan kedua dalam TRITURA ini adalah memberishkan Kabinet Dwikora dari unsur unsur PKI. Hal ini menjadi pelajaran sangat penting bagi Bangsa Indonesia terutama para generasi muda, khususnya pelajar dan mahsiswa bahwa komunis akan terus berusaha menyusup ke dalam seluruh sendi sendi kehidupan bangsa dan negara. Meskipun saat ini PKI dan ideologi komunis menjadi hal yang sangat terlarang di Indonesia, sesuai dengan TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 namun tidak menutup kemungkinan bahwa ideologi komunis tersebut masih hidup dan berkembang di Indonesia.
Ada banyak cara yang mereka lakukan untuk dapat bertahan di Indonesia. Ada 1001 cara untuk masuk dalam seluruh sendi kehidupan bangsa Indoensia, bukan hanya sekolah dan pemerinatahan, bahkan di sinyalir mereka telah berhasil menyusup ke TNI. Tentu saja dengan peringatan hari TRITURA pada hari ini menjadi sebuah momentum bagi Bangsa Indonesia, khususnya bagi para mahasiswa dan generasi muda bangsa untuk tetap mawas diri, meningkatkan awareness dan terus menerus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. 57 tahun yang lalu, para Mahasiswa terdahulu telah banyak mengajarkan kepada kita arti sebuah kecintaan terhadap bangsa dan negara, terhadap ideologi Pancsaila dan terhadap kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Tuntutan yamg ketiga dalam TRITURA ini adalah turunkan harga barang. Perekonomian yang merosot akibat inflasi ratusan persen telah menyengsarkan rakyat Indonesia. Harga barang yang melonjak tinggi membuat kondisi raktyat sangat menderita. Penderitaan rakyat inilah yang menjadi perhatian para pemuda dan mahsiswa pada saat itu. Mereka turut merasakan dan kemudian menjadikan hal tersbut dalam tuntutan mereka kepada Pemerintah.
Sebuah tuntutan yang berdasarkan kepada kepedulian mereka tentang kepentingan rakyat secara luas.Bukan hanya di dasari kepentingan kelompok atau golongan. Hal ini juga harus menjadi pelajaran berharga yang masih sangat relevan saat ini. Di tengah maraknya kasus korupsi di Tanah Air, tinggi nya harga harga kebutuhan pokok akibat kenaikan BBM, lemah nya supremasi hukum, maraknya money politics dalam setiap pemilihan umum dan banyak lagi masalah masalah sosial lainnya dalam masyarakat, harusnya menjadi concern para pemuda khususnya mahasiswa.
Peranan gererasi muda bangsa sangat di butuhkan saat ini. Jangan sibuk dengan teknologi yang membuat para pemuda dan mahasiswa diam seribu bahasa. Gadget, Game dan Sosial Media telah memalingkan mahasiswa dan generasi muda bangsa lainnya dari masalah masalah krusial yang tengah di hadapi bangsa ini, Kemajuan teknologi harus nya membawa kepada kemajuan bangsa dan negara bukan sebaliknya.
Sebagai generasi muda harapan bangsa di pundak mereka lah tertumpu harapan bangsa dan negara. Presiden Soekarno pernah berkata “Beri aku sepuluh pemuda dan akan ku goncangkan dunia” . Hal ini menunjukkan bahwa pemuda adalah penopang kokoh tidaknya suatu bangsa. Artinya kalau generasi muda suatu negara kuat maka negara itu akan enjadi negara hebat, sebaliknya apabila generasi muda suatu negara lemah maka akan mudah bagi negara lain untuk menguasai negara itu.
Bersempena dengan peringatan hari TRITURA hari ini, mari kita jadikan sebuah refleksi untuk bangkit dan bangun dari tidur panjang yang melenakan. Puluhan tahun yang lalu, para mahasiswa telah berjibaku dan berjuang untuk nasib bangsa ini, mari kita jadikan sebuah momentum untuk meneladani perjuangan dan pengorbanan mereka. Semoga spirit TRITURA akan selalu melekat di hati sanubari para pemuda dan mahsasiswa Indonesia. Selamat memperingati hari TRITURA tanggal 10 Januari 2023.
Penulis : Deany Apriani, M.Si
Dosen Ilmu Politik FISIP UIN Raden Fatah Palembang.