PRODI Ilmu Komunikasi Fisip UIN Raden Fatah gelar kegiatan penjaminan mutu bersama Wakil Dekan UNISBA sekaligus Ketua ASPIKOM Korwil Jawa Barat, Dr.Hj. Ani Yuningsih, Dra., M. Si bahas Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Penyamaan persepsi dan langkah berkonstruksi kurikulum, selasa, (15/3/2022) berlangsung di lantai 4 Rafa Tower.
Dalam kegiatan tersebut Wakil Dekan 1, Yenrizal menuturkan FISIP UIN Raden Fatah terkhususnya Prodi Ilmu Komunikasi wajib memfasilitasi mahasiswa dalam mengikuti program program yang ditawarkan kampus merdeka.
“Masih perlu banyak belajar mengenai metode juga kiprah Unisba untuk sama sama mewujudkan Proses MBKM yang benar” ujarnya.
Usai penyerahan sertifikat penghargaan kepada Ani Yuningsih, dilanjutkan kegiatan sharing session yang dimoderatori Wakil Kaprodi Ilmu Komunikasi, Eraskaita Ginting yang juga merupakan Alumni Unisba.
Dalam sharing session, Ani menjabarkan langkah- langkah Rekonstruksi Kurikulum Merdeka Belajar berupa Penyamaan persepsi di tingkt pimpinan, pembentukan tim penyusun kurikulum dan pendampingan merujuk pada pedoman Merdeka Belajar Kampus Merdeka (Dikti & Unisbi) dengan narasumber, rapat kerja tim penyusun kurikulum MBKM dan pimpinan, lokakarya-lokakarya tim penyusun, penyusunan konversi dan ekuivalensi sistem penilaian dengan mitra, sosialisasi dan pembagian tugas koordinator dosen pengampu Mk Merdeka Belajar.
Ia juga menambahkan Mahasiswa harus dilibatkan dalam kegiatan riset dan mengakui kegiatan tersebut dengan mengkonversikan kedalam bentuk sks dan Setiap penyusunan kurikulum diadopsi berdasarkan tantangan zaman.
“Mahasiswa diberikan hak sebanyak 40-60 SKS untuk belajar diluar prodi dimulai dari semester 4 dan seterusnya tergantung kebijakan prodinya, dengan 8 program yang diadakan masing masing prodi harus memfasilitasi mahasiswanya, dan di akui sksnya, sehingga waktu yang dihabiskan oleh mahasiswa dapat bermanfaat karena kegiatannya dapat di konversikan kedalam SKS.” tuturnya.
“Mahasiswa harus aktif, silahkan mendaftar ke web Dikti dan bersaing dengan mahasiswa nasional lainnya karena banyak benefit yang akan didapat baik mahasiswa ataupun peningkatan mutu prodi.” imbuhnya.
Ketua prodi Ilmu Komunikasi, Reza Aprianti menambahkan bahwasannya Prodi Ilmu Komunikasi sudah mempersiapkan rentetan kegiatan MBKM sesuai standar prosedur meski masih ada kekurangan sehingga diperlukan pembacaan kurikulum oleh pihak ketiga.
“Mahasiswa diberikan dua semester untuk masuk ke berbagai ranah yang mereka sukai sesuai prosedur yang ada” ujarnya.
Ada dua sesi dalam kegiatan ini, sesi pertama memberikan gambaran umum konsep MBKM untuk persamaan persepsi, dan sesi kedua khusus bagi Dosen Ilmu Komunikasi.[***]