PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Riau tahun ini mengusulkan 14.831 hektare (Ha) program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau biasa disebut replanting sawit ke Pemerintah Pusat. Usulan Replanting tersebut tersebar di 10 kabupaten/kota se Riau.
“Tahun ini mengusulkan 14.831 Ha program PSR ke pemerintah pusat. Menanam kembali sawit itu merupakan proposal dari 10 kabupaten kota se Riau,” kata Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Zulfadli Didampingi Kepala Bidang Produksi, Vera Virgianti, Jumat (11/3 /2022).
Lebih lanjut Zulfadli menyampaikan, daerah yang paling luas mengusulkan penanaman kembali sawit tahun ini adalah Kabupaten Pelalawan seluas 5.366 Ha. Kemudian disusul Rokan Hilir seluas 2.238 Ha.
Kemudian, Kabupaten Kampar seluas 1.630 Ha, Siak seluas 1.134 Ha, Rokan Hulu seluas 1.073 Ha, Bengkalis seluas 1.000 Ha, Indragiri Hilir seluas 1.000 Ha, Indragiri Hulu seluas 600 Ha, Dumai seluas 520 Ha, Kuantan Singingi seluas 299 Ha.
“Itu proposal kabupaten/kota yang di SK kan, dan kita menghadap ke pusat. Namun itu baru sebatas proposal, karena target PSR Perkebunan belum ada SK-nya. Biasanya tahun sudah ditetapkan, namun karena tahun ini ada transisi kebijakan baru, maka masih menunggu Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) terbaru,” terangnya.
Namun, lanjut Zulfadli, dalam ekspos Dirjen Perkebunan, Provinsi Riau tahun ini mendapat target program PSR seluas 11.000 Ha. Sedangkan rencana proposal Riau seluas 14.831 Ha.
Mungkin nanti bisa melalui jalur kemitraan. Jadi kalau perusahaan sudah melakukan kemitraan dengan koperasi, maka bisa langsung mengusulkan ke Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), dan tidak lagi melalui kabupaten/kota maupun provinsi. Jadi yang 11.000 Ha melalui jalur pemerintah , dan melalui jalur kemitraan perusahaan,” tukasnya.InfoPublik (***)