KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan program pelatihan talenta digital (digital talent) gratis untuk semua kalangan masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, , mahasiswa, dosen, pedagang, nelayan, petani, hingga anak muda atau milenial sehingga kesempatan itu harus dimanfaatkan.
Menteri Kominfo, Johnny Gerard Plate, menjelaskan program itu dibagi atas tiga tingkatan, yakni tingkat dasar (basic skill), tingkat menengah (intermediate skill) dan tingkat lanjutan atau mahir (advance skill).
“Saya minta mari kita sekalian bupati dan rekan-rekan sekalian, ambil bagian di pelatihannya. Kalau tidak ambil bagian, maka tidak mendapat apa-apa dan apa yang sudah disediakan besar-besaran oleh negara, tidak kita manfaatkan secara optimal,” ujar Menkominfo dalam kunjungan kerja ke lokasi pembangunan Ruang Kontrol Satelit Bumi SATRIA-1 di Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT pada Rabu (23/2/2022).
Dalam kunjungan itu, Menkominfo didampingi Staf Khusus Bidang Komunikasi Politik, Phillip Gobang, Bupati Kabupaten Kupang, Korinus Masneno, Kepala Biro Umum, Sensilaus Dore dan Kepala Balmon Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Kupang, Latuse.
Lebih lanjut Johnny menjelaskan, pada tingkat dasar, materi pelatihannya terkait dengan kecakapan digital, keamanan digital, budaya digital dan etika digital.
Materi tersebut diharapkan bisa memberikan literasi kepada masyarakat awam pengguna gawai telepon selular untuk bisa menggunakannya dengan baik dan mengindari misinformasi, disinformasi dan berita palsu atau hoaks.
“Jangan pakai (untuk hal) salah-salah, apalagi membuat hoaks, misinformasi, disinformasi, pemanfaatan tidak berguna, terorisme, prostitusi, perdagangan ilegal, keuangan ilegal, perjudian dan sebagainya. Jangan ya!,” tegasnya.
Sedangkan pada tingkat menengah, katanya, materi pelatihan yang disiapkan antara lain terkait dengan komputasi awan (cloud computing), big data, kecerdasan buatan (artificial intelligence), coding, ralitas berimbuh (augmented reality), dan realitas virtual (virtual reality).
Pelatihan di tingkatan itu, menyasar para milenial tamatan SMA dan sarjana baru yang akan terjun ke dunia kerja untuk menambah pengetahuan digital mereka.
“Tahun ini 200 ribu orang disiapkan di pelatihan itu, kalau tidak ambil nanti orang lain akan mengambilnya atau gunakan,” katanya.
Sedangkan untuk tingkat lanjutan, Kementerian Kominfo menyiapkan program digital leadership academy yang menyasar pimpinan daerah dan Kepala Dinas Kominfo daerah.
Program gratis itu, dinilai sangat bagus untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) pimpinan yang paham digital karena Kominfo telah menggandeng empat perguruan tinggi papan atas dunia, yakni National University of Singapore di Singapura, Singhwa University di Beijing, Oxford University Inggris dan Harvard Kennedy School di Amerika Serikat.
Dengan mengikuti program itu, para pejabat daerah diharapkan bisa membangun ekosistem kota cerdas (smart city) di wilayah masing-masing.
“Nanti kalau ikut akan dapat ijazah Harvard kennedy school, tidak perlu pergi ke AS, sekolah dari sini saja, tinggal ikut ambil bagian. Tidak bisa Bahasa Inggris?, ada penterjemahnya. Yang penting ada kemauan,” tuturnya.InfoPublik (***)