SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Debat Calon Gubernur /wakil Sumsel 2018-2023 malam ini, Rabu (14/3/2018) diperkirakan bakal seru, pasalnya empat pasangan akan tampil dengan membawa visi dan misinya.
Debat tersebut diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel. Proses debat putaran pertama ini, akan mengulas permasalahan ekonomi dan infrastuktur dalam pembangunan Sumsel lima tahun ke depan.
Ketua KPU Daerah Sumsel, Aspahani, menyampaikan, debat akan berlangsung selama dua jam. Proses debat akan dibagi dalam empat sesi. Pada sesi pertama, para paslon diminta menjabarkan visi dan misi sebagai paslon pilgub Sumsel tahun ini. Setelah itu, setiap paslon akan diberi pertanyaan oleh seorang moderator.
“Pertanyaan yang diberikan moderator merupakan pertanyaan yang bersumber dari para akademisi dari perguruan tinggi di Sumsel dan kaum profesional di tingkat nasional. Tingkat kesulitan pertanyaan akan sama,” ujarnya.
Dalam menjawab pertanyaan dari moderator, nantinya para paslon diberikan waktu. Sehingga setiap paslon, kata dia, hendaknya menjawab dengan ringkas dan padat. Lebih tepatnya, sesuai dengan visi dan misi yang mereka usung sebagai paslon gubernur dan wakil gubernur Sumsel.
“Karena waktunya terbatas, maka diberi range waktu yang sama. Setiap paslon hendaknya memanfaatkan waktu tersebut,” kata Aspahani.
Setelah dua sesi itu, debat akan dilanjutkan dengan sesi para paslon memilih pertanyaan yang disodorkan oleh medarator untuk kemudian dilontarkan pada paslon lainnya. Pertanyaan tersebut masih akan sama dengan dua sesi selanjutnya, yakni mengupas bagaimana persoalan ekonomi Sumsel, infrastuktur, dan bagaimana pengentasan pembangunan yang diselaraskan dengan pembangunan nasional.
“Debat putaran pertama ini juga akan membahas mengenai reformasi birokrasi, penuntasan persoalan politik daerah, terutama bagaimana paslon memiliki program bidang ekonomi dan pembangunan,” katat Aspahani.
Pada debat yang akan dihadiri sekitar 500 undangan ini, lanjut Aspahani, masing-masing paslon harus mampu menjaga ketertiban dan kelancaran debat. Proses debat yang merupakan tahapan Pilkada gubernur Sumsel hendaknya dinilai sebagai proses pembelajaran berdemokrasi dan membangun daerah.