SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) mengajak unsur terkait untuk duduk bareng dalam seminar guna mencari solusi yang dihadapi pengembang terkait pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Sumsel.
Dalam seminar tersebut semua unsur hadir mulai dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), perbankan, pemerintah daerah hingga tim saber pungli ikut membahas segalam kendala dalam proses perizanan pembangunan rumah bersubsidi.
“Jadi tidak lagi ada istilah saling lempar tugas dan tanggung jawab sehingga perizinannya panjang,” ungkap Ketua Umum APERSI Nasional, Junaidi Abdila dalam rapat kerja daerah (Rakerda) dan Seminar DPD Apersi Sumsel 2018 di Hotel Aston, Palembang, Rabu (7/3/2018).
Ketua DPD APERSI Sumsel Syamsu Rusman menambahkan, ia mengamini yang dikakatan Ketum APERSI Nasional agar izin dipermudah.
Dia menilai seharusnya PP Nomor 64 itu sudah dijalankan, maka semuanya beres tidak ada lagi kendala bagi pengembang.
Namun, sayangnya aku Syamsu hingga kini PP tersebut belum direalisasikan. Padahal APERSI Sumsel tahun ini menargetkan bisa menyediakan 15 ribu rumah bersubsidi untuk MBR.
“Angka ini optimistis terealisasi karena pasar penjualan rumah tengah bagus. Soal isu politik Pilkada dikatakannya tidak akan ada kendala sebab masyarakat semakin lama semakin sadar dan butuh rumah,”ulasnya.
Menurutnya masyarakat tidak terpengaruh politik, tapi yang mempengaruhi daya beli masyatakat yakni perekonomian.[one]