28 EKOR burung Curik Bali (Leucopsar Rothschildi) dilepasliarkan di areal Cekik dan Labuan Lalang kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
Kepala Balai TNBB, Agus Ngurah Krisna K menjelaskan pelepasliaran ini merupakan hasil sinergi antara Balai TNBB Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana dan para penangkar di Yogyakarta melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta.
“Balai TNBB menerima penyerahan 25 ekor burung curik bali dari penangkar di Yogyakarta melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, untuk keperluan restocking ke habitat alaminya,” ujar Kepala Balai TNBB dalam keterangan resmi yang diterima InfoPublik kemaren.
Lebih lanjut Kepala Balai TNBB menjelaskan, pada November 2021, BKSDA Jawa Tengah, juga berencana akan menyerahkan 71 ekor burung Curik Bali dari penangkar di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) kepada Balai TNBB.
Untuk itu dia menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada penangkar di Yogya dan Jateng atas partisipasinya dalam upaya pelestarian burung Curik Bali.
“Restocking menjadi hal yang penting sebagai fresh blood untuk menjaga variasi genetik burung di alam,” imbuh dia.
Menurutnya, keberhasilan pasca pelepasliaran tidak terlepas dari proses awal penangkaran yang mempersiapkan anakan melalui pemilihan indukan dengan memperhatikan faktor genetik, pakan, pemeliharaan kesehatan dan habituasi pra pelepasliaran.
Selain itu, kata dia, keberhasilan ini juga ditunjang dengan adanya penambahan tiga lokasi pelestarian Curik Bali, yaitu blok hutan Brumbun (tipe ekosistem savanna), blok hutan Labuan Lalang (tipe ekosistem hutan dataran rendah atau evergreen) dan blok hutan Cekik (tipe ekosistem hutan dataran rendah atau evergreen).
“Ketiga lokasi membentuk subpopulasi yang saling menguatkan perkembangan Curik Bali di alam,” tutur dia.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, juga ikut melepasliarkan 14 ekor burung Curik Bali di kandang habituasi Cekik.
Dia menyampaikan apresiasi atas keberhasilan upaya peningkatan populasi burung yang sempat terancam punah di alam dan berkomitmen mendukung kelestarian tumbuhan dan satwa di TNBB.
“Pemkab Jembrana berkomitmen mendukung kelestarian tumbuhan dan satwa di TNBB. Di satu sisi hampir 50 persen wilayah Kabupaten Jembrana merupakan kawasan hutan yang mempunyai peran penting dalam menjaga kualitas kehidupan masyarakat. Patut berbangga bahwa Curik Bali – fauna simbol Provinsi Bali – merupakan satwa endemik yang salah satu habitatnya ada di wilayah Jembrana,” kata Bupati Jembrana.InfoPublik (***)