BUPATI Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA merasa bangga dengan Program Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Muba yang sudah berjalan sejak tahun 2019 Lalau, saat ini sudah bergeliat dan berkembang bahkan di tengah Pandemi COVID-19, untuk perkuat ketahanan pangan rumah tangga serta mensejahterakan masyarakat.
Hal ini disampaikan Bupati Dodi saat melaunching Warung KWT di Kecamatan Batang Hari Leko, sedikit ada tiga Warung KWT yang diresmikan dalam acara tersebut yakni Warung KWT Indah Desa Pengaturan BHL, Warung KWT Cempaka Desa Bukit Sejahtera, Warung KWT Rambutan Desa Tanah Abang, di Desa Tanah Abang Kecamatan Batang Hari Leko, Selasa (12/10/2021).
“Acara ini sangat penting, inilah hikmah pandemi COVID-19. Tidak disangka, KWT ini semakin subur dan berkembang disaat kita mengalami wabah penyakit, untuk memperkuat ketahanan pangan rumah tangga,” ujarnya yang pada kesempatan tersebut turut didampingi Ketua TP PKK Muba Hj Thia Yufada Dodi.
Lanjutnya, ditingkat Provinsi Sumsel program ketahanan pangan tersebut baru akan dilaunching tapi di Muba sudah berjalan selama dua tahun yang dilakukan bukan hanya menanam cabai dan sayuran dipekarangan tapi sudah berinovasi membentuk warung untuk menjual hasil produk KWT dan petani setempat. “Jadi ini sejalan dengan program kita pemulihan ekonomi nasional (PEN). PEN itu bukan hanya program besar saja tapi yang penting menyentuh kebawah seperti ini, yang dibutuhkan masyarakat,” bebernya.
Oleh karena dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Muba akan mendorong program itu untuk terus dijalankan di seluruh desa dalam kabupaten Muba.”Semoga KWT ini berkembang bukan hanya mandiri pangan, tapi juga mandiri untuk rakyat, untuk mensejahterakan masyarakat Muba,” tandasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Muba H Ali Badri ST MT menuturkan Program KWT di Muba dilaksanakan pada tahun 2019 bertujuan mengurangi angka kemiskinan, kemudian tahun 2020 ada edaran dari Pemerintah Pusat dalam rangka mengurangi stunting.
“Tahun 2020 ternyata COVID-19 melanda, di tahun 2020 inilah kegiatan terus bergulir dan kami gencarkan. Kegiatan ini juga dikawal Tim Tipikor Kepolisian dalam rangka pemulihan ekonomi nasional,” ungkapnya.
Ia menyebutkan Program KWT juga dalam rangka mendorong ibu-ibu berjiwa entrepreneur yang selain berkebun, hasil mereka itu bisa di jual melalui Warung KWT.”Saat ini KWT di Muba terbanyak di Sumsel, tahun 2021 ini ada 104 KWT yang dari APBD, dan APBN 30. Tahun 2022 kita targetkan 203 KWT terbentuk di Muba,” kata Ali Badri.
Dalam kesempatan yang sama Ketua TP PKK Muba Hj Thia Yufada Dodi Reza mengatakan program KWT adalah langkah menuju kemandirian pangan bukan hanya ketahanan pangan.”Dimana dulu KWT hanya menjadi sentra sekarang sudah turun ke tingkat rumah tangga. Kemudian langkah ke depan KWT akan dikembangkan menjadi pusat berseri pembibitan, jadi warga bisa membeli bibit unggul di KWT. Dan KWT menjadi produsen bukan hanya konsumen lagi,” ujarnya.[***]