SUKSES PON XX Papua adalah sukses untuk seluruh bangsa Indonesia. Demikian dinyatakan Menpora Amali saat menjadi narasumber pada TV Polri, secara daring dari Ruang Tele Conference Lantai 10 Graha Pemuda Senayan Jakarta Pusat, belum lama ini.
“PON XX Papua telah siap digelar, bahkan sudah ada yang tes even. Sebagaimana tagline Torang Bisa, Papua bisa menyelenggarakan even besar berskala nasional. Sukses PON Papua adalah Sukses Indonesia,” kata Menpora Amali seperti yang dilansir Kemenpora, Kamis.
Dua pekan yang lalu Menpora bersama Kapolri dan Panglima TNI telah meninjau 4 wilayah klaster PON, baik di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke. Dari segi infrastruktur tinggal sedikit-sedikit yang perlu pembenahan dan tidak merupakan hal yang menganggu dari segi pertandingan.
Demikian pula dengan SDM pendukung kesemuanya sudah siap untuk melayani kontingen dari 33 privinsi serta kontingen tuan rumah itu sendiri.
“Fisik tinggal sedikit, seperti lampu penerangan umpamanya, itupun ada pilihan untuk bertanding pagi hingga sore,” ucapnya.
“Untuk SDM pendukung sudah siap relawan yang benar-benar bisa menjadi pelayan yang baik, menjadi penghubung sehingga para kontingen akan ada perasaan nyaman,” tambahnya.
Adapun untuk penonton, nantinya diharapkan memang ada namun terbatas dan tetap dengan disiplin prokes yang ketat.
“Berapa jumlah penonton memang belum diputuskan, yang jelas harus sudah divaksin, makanya sedang dikejar untuk minimal 70 persen masyarakat sekitar harus sudah divaksin,” ujarnya lagi.
“Sistem bubble to bubble juga akan diterapkan, artinya semua kontingen yang bermain di salah satu klaster, datang dan pulang juga dari klaster tersebut, itu untuk menekan pergerakan agar tidak menyebar kemana-mana,” jelasnya.
Terakhir disampaikan bahwa saat diketahui Papua menang bidding, pemerintah sanga menyambut baik. Itu artinya ada pemerataan dan persamaan dengan provinsi lain.
“Saat Papua menang bidding tentu ada konsekuensi biaya. Namun perlu diketahui sebagaimana dalam DBON yang Perpres-nya sudah ditandatangani Bapak Presiden saat Haornas Ke-38 (9/9), bahwa biaya untuk mendukung olahraga bukan cost lagi tapi sebuah investasi membangun SDM, tentu tidak ternilai. Infrastruktur nantinya juga bisa digunakan, apalagi Papua akan menjadi salah satu Sentra Pembinaan Olahraga,” tutupnya.(***)