GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel), H Herman Deru mengajak Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Sumsel untuk berlomba-lomba meningkatkan mutu dan kualitas pendidikannya meski masih dalam pandemi Covid-19.
Dorongan ini ditujukan terkhusus bagi kampus di Sumsel yang memiliki fakultas kedokteran baik swasta maupun kampus negeri.
“Kebutuhan dokter di Sumsel masih kurang. Apalagi di tengah Pandemi Covid-19 saat ini. Kualitas tenaga kesehatan harus menjadi perhatian utama,” ujarnya saat membuka lokakarya pendidikan berkualitas dan terjangkau untuk mencetak tenaga medis yang kreatif, inovatif dan mandiri, yang digagas oleh Universitas Indo Global Mandiri (IGM) secara virtual di Griya Agung Palembang, Rabu (8/9 ).
Menurutnya, saat ini rasio satu dokter berbanding dengan 4 hingga 5 ribu masyarakat yang harus dilayani. Jumlah ini juga dipengaruhi tidak proporsionalnya distribusi dokter yang ada di Sumsel.
Untuk itu, lanjutnya, Herman Deru sangat mengapresiasi Universitas IGM yang akan membuka Fakultas Kedokteran. Dirinya mendukung penuh wacana Rektor UIGM, Dr H Marzuki Alie untuk membuka Fakultas Kedokteran.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengharapkan para kepala daerah untuk ikut membantu proses administrasi sampai operasional Fakultas Kedokteran Universitas IGM Palembang terwujud.
“Saya berpesan kepada seluruh jajaran civitas akademika Universitas UGM untuk terus berlomba dalam mutu dan kualitas pendidikan jika fakultas tersebut berdiri dan beroperasional nanti,” pesannya.
Upaya tersebut, diwujudkan dengan menciptakan mutu terbaik dan berlomba agar predikat penghasil dokter terbaik yang dimiliki Sumsel tetap berlanjut.
“Jangan pernah berorientasi dengan jumlah mahasiswa, sehingga melalaikan mutu. Dengan mutu yang baik, dokter-dokter yang dihasilkan dimasa yang akan datang berkesinambungan,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas IGM Palembang, Marzuki Alie mengatakan, pihaknya terus berupaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.
“Sumsel saat ini ada 1.882 orang dokter melayani 8.5 juta penduduk. Kondisi ini menjadikan kita untuk ikut terjun dalam menyediakan SDM unggul di bidang kesehatan,” jelasnya.
Dengan kondisi seperti ini, ungkap Marzuki Alie, Sumsel wajib menambah fakultas kedokteran untuk memenuhi rasio akan kebutuhan dokter di Sumsel.
“Selain masih minim jumlah fakultas kedokteran, biaya pendidikan juga tergolong tinggi. Sehingga sulit untuk dijangkau oleh masyarakat Sumsel,” ujarnya.
Pihaknya berkomitmen, Universitas IGM hadir dengan Fakultas Kedokteran untuk memberikan jawaban atas permasalahan tersebut dengan menyediakan pendidikan yang bermutu dan berkualitas serta terjangkau.
Diketahui, lokakarya pendidikan berkualitas dan terjangkau ini menghadirkan sejumlah pembicara profesional baik pendidikan maupun kesehatan di Indonesia.
Seperti Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Prof Ir Nizam, M.Sc. DIC, Ph.D IPU, ASEAN Eng, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Dra Lesty Nurainy, Apt, M.Kes; Ketua IDI Wilayah Sumsel dr Hj Abla Ghanie, Sp. THT-KL(K), FICS; Direktur RSUP dr Rivai Abdullah, dr Zubaidah Elvia, MPH; Direktur RSUD dr HM Rabain, dr Hedri Yatno, Sp.M; Dekan Fakultas Kedokteran UNSRI, dr H Syarif Husin, M.S dan Rektor Universitas Indo Global Mandiri Dr H Marzuki Alie, SE MM selaku tuan rumah gelaran lokakarya.(***)