PROVINSI Sumatera Selatan (Sumsel) terus menggenjot peningkatan hasil produksi pangan dari sektor pertanian padi baik di lahan sawah irigasi teknis maupun sawah rawah atau lebak.
Dengan penerapan teknologi pertanian modern ditopang dengan ketersediaan pupuk, alsintan dan bibit unggul serta produktifitas petani yang mumpuni. Pemprov Sumsel yakin daerah ini kedepan akan tetap mempertahankan labelnya sebagai daerah surplus pangan sekaligus sebagai lumbung pangan nasional.
Gubernur H Herman Deru disela-sela melakukan panen raya dilahan Penangkaran Benih Padi Kelompok Usaha bersama Agribisnis (KUBA) Maju Bersama di Desa Sako Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Kamis (5/8) pagi, menegaskan panen penangkaran benih di Kabupaten Banyuasin tersebut hasilnya bukan saja diberuntukan hannya untuk disebar di wilayah sekitar melainkan juga akan disebar ke 17 Kabupaten /kota di Sumsel.
“Hari ini kita panen di lahan penangkar benih yang ada di Desa Sako Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, tetapi benih hasilnya panennya nanti bukan hannya untuk dibagikan di Banyuasin saja melainkan juga akan kita sebar ke seluruh Sumatera Selatan,” ucap Herman Deru.
Sebagai kelompok tani yang telah menjadi produsen benih bersertifikat, Herman Deru mengharapkan agar Penangkaran Benih Padi Kelompok Usaha bersama Agribisnis (KUBA) Maju Bersama di Desa Sako Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin dapat menjadi contoh bagi daerah atau kelompok tani lainnya. Untuk itu dia juga mengharapkan benih yang telah dihasilkan dapat segera dipasarkan melalui E-Katalog benih.
“Artinya kita tidak ingin sembarangan meng E-Katalog benih ini karena terbuka di pasar global. Oleh karena itu benih ini harus konsisten makanya perlu juga peran dari semua pihak seperti Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota serta para PPL dilapangan,” imbuhnya.
Herman Deru juga mengajak semua stakeholders yang terkait dengan urusan petanian untuk menyamakan persepsi dalam upaya peningkatan produksi pangan. Sehingga Sumsel sebagai daerah penyangga pangan nasional terwujud dengan maksimal.
“Saya sudah beberapa kali melakukan panen di Banyuasin ini. Karena saya fokus dengan peningkatan produksi pangan Sumsel. Apalagi Banyuasin masuk empat besar sebagai daerah penghasil beras nasional. Makanya saya berikan reward berupa perbaikan infrastruktur jalan dan Alsintan,” imbuhnya sembari menyebut sektor petanian merupakan salah satu sektor yant tidak terdampak pandemi.
Sementara itu, Bupati Banyuasin, Askolani mengucapkan terima kasih pada Gubernur Herman Deru atas dukungannya terhadap kemajuan sektor pertanian Kabupaten Banyuasin.
“Kita ucapkan terima kepada Pak Gubernu yang terus memberikan perhatiannya terhadap sektor pertanian di Kabupaten Banyausin,” ucapnya.
Menurut Askolani penangkar benih ini, menjadi salah satu strategi bagi Kabupaten yang di pimpinnya itu untuk mengembangkan pembibitan benih padi unggul.
“Panen hari ini dilahan seluas 20 hektar yang setiap hektarnya mampu menghasilkan gabah 7,3 ton perhektar. Kalau ini dimaksimalkan tentu Banyuasin dapat menjadi nomor satu di Indonesia. jadi tidak ada pilihan lagi maka harus kita maksimalkan,” tegasnya.
Askolani optimis Banyuasin kedepan akan mampu menjadi produsen benih padi unggul yang dapat memenuhi kebutuhan benih bagi petani di wilayah Sumsel.
Dilain pihak, Tukio perwakilan dari Kuba Maju Bersama juga menyampaikan ucapan terimakasihnya pada Gubernur Herman Deru dan Bupati Askolani yang sudah berkenan melakukan panen raya.
“Alhamdulilah hari kita panen raya calon benih bersertifikat dengan luas lahan 20 hektar. Setelah panen ini kita langsung proses sertifikasi,” katanya.
Disamping itu, 20 hektar lahan yang akan dipanen ada juga panen benih penangkar wadaya dengan luas 90 hektar.(***)
Ril