SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Puluhan wali murid mendatangi SMA Negeri 17 di Jalan May. Zurbi Bustan, Pipa Jaya, Kemuning, Kota Palembang, Sumsel lantaran hasil tes pengumuman penerimaan peserta didik baru (PPDB) disekolah tersebut banyak yang gagal.
Dian, salah satu wali murid yang datang langsung menemui kepala sekolah untuk meminta penjelasan.”Anak saya membuka situs online kelulusan PPDB SMAN 17, dan dinyatakan lulus pada jam 7 tadi pagi. Namun ketika datang kesini ternyata dikatakan tidak lulus. Anak saya down dan kecewa,bahkan dari tadi tidak berhenti nangis, “jelasnya dengan nada emosi, Selasa (16/1/2018).
Saat itu juga Dian dan sang suaminya yang ikut menghadap juga sempat terdengar membentak dan marah di ruang kepala sekolah.
SMA Negeri 17 Palembang mengumumkan kelulusan peserta PPDB melalui 2 cara. Via online dan manual. Pihak sekolah menyatakan kelulusan yang sah adalah yang ditempel disekolah (manual).
” Tim IT kami menggupload data kelulusan itu pada pukul 19.00 wib malam tadi. Data yang diupload sama persis dengan jumlah kelulusan, namun karena ada kesalahan sistem makanya jadi kacau,” elak Parmin Spd MM, kepala sekolah SMAN 17 Palembang.
Menurut, data kelulusan yang keluar dalam sistem, diurut berdasarkan nilai. Sedangkan data kelulusan manual, diurut berdasarkan jumlah kuota Asrama.
Asrama yang disediakan pihak sekolah berjumlah 396 siswa yang akan menempati 11 kelas. Terbagi atas 182 siswa perempuan dan 214 siswa laki-laki. Kuota inilah yang membuat belasan siswa yang awalnya dinyatakan lulus di online, tapi tidak lulus di berkas sekolah. Karena sistem kelulusan online, tersusun berdasarkan nilai tertinggi, bukan berdasarkan kuota Asrama.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Widodo belum bisa dikonfirmasi karena sedang berada diluar kota, sementara stafnya enggan berkomentar terkait hal ini.[am]