Industri Kreatif & UKM

Menyulap Sampah Sawit Jadi Produk Bernilai Ekonomis

ist

KABUPATEN Muba  menggandeng PT Revorma Sagara Artha untuk mengolah sampah sawit  menjadi sebuah produk briket bio energi dan bahan bakar.

“Kita menginginkan agar potensi sumber daya alam dan perkebunan itu selalu memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat,” kata Wakil Bupati Muba Beni Hernedi saat berkunjung ke PT Pinago Utama Desa Sri Mulyo Kecamatan Babat Toman dalam rangka demo mesin pengolah limbah batang kelapa sawit dengan output bio energy, kemarin.

Sebelum diolah menjadi bio energy dengan mesin tersebut, Beni juga mendorong masyarakat bahwa nira dari batang sawit yang direplanting dapat dimanfaatkan menjadi gula merah.

“Hari ini kita mencoba bagaimana agar di Muba batang sawit itu dibuat gula merah, setelah gula merah habis kita menciptakan subuah produk biomassa, menjadi bahan bakar,” ujarnya.

Beni berharap dengan kegiatan ini kedepannya akan ada kerjasama dengan PT Pinago Utama yang saat ini tengah melakukan replanting sawit.

“Saya harap adanya kerjasama masuk ke sini. Ribuan hektar sawit yang diremajakan sekitar PT Pinago ini potensi yang bisa kerjakan, apabila dikerjakan dengan serius kita yakin bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi sumber pendapatan lain bagi masyarakat,” imbuhnya.

Komisaris Utama PT RSA Technology Irastu Linggawara mengatakan pihaknya mempunyai suatu alternatif solusi terutama dalam memanfaatkan sampah kelapa sawit menjadi suatu bio energy, yang bisa digunakan untuk industri bahkan pengganti bahan bakar mesin dari batu bara.

“Kita sendiri sudah bergerak dipengelolaan sampah perkotaan di Bandung. Untuk sampah dari kelapa sawit, kemarin kita sudah menguji dan ini sangat bisa diolah karena kita mengolah sampah organik yang lebih mudah pengelolaannya dari sampah perkotaan,” ungkapnya.

Direktur Kebun PT Pinago Utama TBK Thomas Valian menyambut baik hal tersebut yang merupakan wujud nyata komitmen dan solusi dari Pemkab Muba membantu masyarakat dibidang perkebunan khususnya kelapa sawit.

“Dari kegiatan ini kita bisa berbagi ilmu, sebenarnya kelapa sawit itu sangat mungkin, semua bisa dikaryakan menjadi sebuah produk bahkan setelah selesai direplanting,” tandasnya.

Hadir pada kegiatan ini diantaranya Camat Babat Toman Emilia Afrianita SSTP MSi, Direktur Operasional PT RSA Technology Rudi Murod, Bio Teknition PT RSA Chandra, GM Kebun Karet PT Pinago Utama Andi Samosir, dan Petani Pengolah Nira Batang Sawit menjadi gula merah Joko.[***]

 

ril

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com