KOMITE Film, Dewan Kesenian Palembang (DKP), menutup penampilan dari enam komite pada Sepekan Seni 2021. Komite Film mengadakan Talk Show dengan mengundang 2 konten kreator asal Palembang, bertempat di Guns Caffe Palembang.
Ketua Komite Film, DKP Chrismadi Rahmawan mengutarakan, bahwa film dan konten kreator merupakan sama-sama bergerak di bidang audio visual. Sehingga pada Sepekan Seni kali ini, memberikan kesempatan ke konten kreator muda, yang merupakan salah satu termasuk dunia film.
Kris sapaan akrabnya, mengatakan sengaja mengundang konten kreator muda yang viral, seperti Iqbal Kibol dan Juju Sikonyol. Supaya bisa menginspirasi buat kaum muda, untuk berkreasi membuat film.
“Di era digital, anak muda harus memanfaatkan gadget dan lainnya untuk berkreasi secara positif,” kata Kris, Sabtu (13/3/2021).
Dalam lanjutannya, Kris mengatakan potensi dan kreatifitas anak muda harus di tempatkan secara positif. Sehingga, dengan adanya Talkshow kali ini, pembicara bisa memberikan trik-trik untuk menjadi influencer.
Kedepannya, Komite Film akan konsen ke arah industri film. Sebab, ekonomi kreatif sedang gencar dalam mendorong pelaku kreatif, termasuk juga dengan film.
Kreatif
Konten Kreator Youtuber, Juju Onyols mengatakan, dirinya terjun di dunia konten kreator sejak dari menduduki Sekolah Menengah Pertama (SMP), berawal melihat kakaknya yang sering memberikan kejutan ke pacar nya untuk membuat kejutan.
Pemilik akun Instagram Sikonyol tersebut menjelaskan, dirinya awalnya penulis Blogger dan stand up comedy, yang akhirnya mencoba konsep dari tulisan dan komedi menjadi sebuah video.
“Kalau konsep awal konten video, berasal dari keresahan pribadi yang dialami keresahan banyak orang,” tutur Juju.
Menurut Juju, kreatifitas dan efektifitas bersosial media di generasi era digital, harus diikuti untuk bersosialisasi media secara kreatif, karena platform digital yang semakin tinggi pengguna, dapat dipakai untuk mengunduh video konten kita.
Ia melanjutkan, pengguna media sosial (Medsos) seperti YouTube dan Instagram semakin hari semakin tinggi, sehingga bisa di manfaatkan untuk berkreasi. Banyak contoh artis seperti Justin Bieber yang berawal dari YouTube dan sekarang bisa dikenal sedunia, di Indonesia ada penyanyi Raisya dan Isyana Saraspatih, yang juga berawal dari medsos.
“Sangat disayangkan jika orang tidak mau berkreasi via medsos,” ucap Juju.
Juju menjelaskan, untuk kaum muda lebih bijak dalam kreasi, karena banyak sekali kreator yang ingin cepat viral, sehingga berdampak buruk baginya bahkan ditakutkan akan diikuti oleh konten kreator pemula. Seperti beberapa kejadian lalu, ada kreator membuat konten memberikan sembako dengan sampah.
“Maka jadilah kreator berkarya bukan kreator musiman,” tutup Juju yang chanel youtubenya, Juju Onyols-Sikonyols ini.
Sosmed Bagian dari Hidup
Konten Kreator Instagram M Iqbal Qibul, mengungkapkan dirinya tertarik membuat video berawal kelas 12 SMA, dimana pertama kali mengangkat tentang kejadian-kejadian di sekolah.
Kemudian, ketika ia tamat sekolah membuat konten video dari rumah, dengan mengajak keluarga serta mengajak anak-anak disekitar perkampungan untuk menjadi aktornya.
Pemilik akun Instagram Iqbal Kibul menuturkan, sosmed merupakan bagian dari hidup sebagai fungsi berinteraksi, bahkan di akhir ini sebagai tempat menunjukan kreatifitas bakat.
“Selain bakat kita juga bisa mengenalkan budaya Palembang, dengan membuat video berbahasa Palembang,” ujar Iqbal yang punya channel Selontok Fish official. (rilis/dkp)
Seniman Mau Jadi Youtuber? Harus Punya Ilmu
By
Posted on