PEMPROV. Sumsel telah menyerap anggaran percepatan penanganan covid-19 hampir 100% dari Rp136,65 miliar dana yang disiapkan Pemprov Sumsel.
Gubernur Sumsel H.Herman Deru SH.MM saat menyerahkan bantuan alat kesehatan dari perusahaan BUMN asal Singapura Temasek Foundation dan APBD Sumsel pada 7 rumah sakit di Palembang, di Auditorium Pemprov Sumsel, Jumat (17/7) siang.
Menurut HD sejak awal dirinya memang tidak langsung menganggarkan dana untuk penanganan Covid dengan nilai yang fantastis. Ia memilih melakukan penganggaran secara bertahap, namun tetap menyiagakan dana menyesuaikan kebutuhan demi melindungi masyarakat Sumsel.
“Hingga saat ini sudah 91 % lebih sudah terserap ini data real. Dan Covid ini belom juga selesai. Sumsel memang tidak patok yang triliunan dan besar-besar tapi bertahap sesuai kebutuhan,” tegas HD.
Anggaran tersebut menurutnya difokuskan pada pelayanan kesehatan, penanganan dampak ekonomi dan juga social safety. “Boleh kita waspada tapi jangan juga jadi panik,” jelasnya.
Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo di Bogor beberapa hari lalu, HD juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama menekan penyebaran Covid 19 semaksimal mungkin. Dimana masyarakat diajak untuk bersama mencegah Covid tanpa menganggu aktivitas perekonomian.
“Selain penyebaran, saat ini orientasi penilaian pusat adalah pada tingginya tingkat kesembuhan dan rendahnya angka meninggal dan ekonomi tetap berjalan. Memang ini bertentangan tapi kita harus berimprovisasi,” tambahnya.
Terkait bantuan ini sendiri dikatakan HD, memang belum sebanding dengan yang dibutuhkan. Namun kepedulian BUMN Singapura ini jangan dilihat dari jumlahnya, karena bantuan ini bersifat stimulan.
“Kita harus positif thinking, kepedulian orang luar negeri bukan karena kita tidak mampu. Tapi ini stimulan bahwa kita dinilai sangat baik penanganan Covidnya. Sebab dari sekian banyak Provinsi di Indonesia kita salah satu yang mendapat bantuan ini,” jelasnya.
Menurut Herman Deru bantuan ini jangan membuat terlena. Terlebih bagi dinas terkait, mestinya ini menjadi pemicu mereka agar berkreasi memberikan bantuan lain yang juga sangat dibutuhkan saat ini.
“Hari ini bantuannya fokus ke perlindungan para medis. Makanya diberikan peralatan. Tapi nanti kita juga harus mulai berpikir soal bantuan pengganti finger print, alat bantu untuk memegang lift dan lainnya. Karena selain tenaga medis ada pegawai adminsitrasi lainnya juga yang perlu dilindungi,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sumsel H.Herman Deru didampingi Ketua IDI Provinsi Sumsel, dr. Rizal Sanip SpOG (K) MARS.PhD serta Ketua IDI Kota Palembang diwakili Kepala Kelompok Staf Medik Dermatologi dan Veneorologi dr.Yuli Kurniawati SpKK (K) menyerahkan bantuan sebanyak 1.400 pcs rapid tes (dari APBD Sumsel) serta alat kesehatan dari Temasek Foundation pada 7 rumah sakit di Palembang. Masing-masing RSUP Dr. Mohammaf Hoesin Palembang berupa rapid tes 8 box (total 200 pcs), BiPAP Lumis 1 dan BiPAP astral. Kemudian RS Umum Dr Rivai Abdullah rapid tes 8 box (200 pcs) dan BiPAP Lumis 1, RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumsel berupa rapid tes 8 box total 200 pcs dan BiPAP Lumis 3 dan astral 2. Selanjutnya RSUD Palembang BARI berupa 8 box rapid tes (total 200 pcs) serta BiPAP Lumis 1. Selanjutnya RS AK Gani Palembang berupa rapid tes 8 box (total 200 pcs) serta BiPAP 1. RS Bayangkara rapid tes 8 box (total 200 pcs) serta BiPAP astral 1. Serta RS Jiwa Ernaldi Bahar Provinsi Sumsel rapid tes 8 box (total 200 pcs) dengan BiPAP astral 1.
BiPAP merupakan suatu alat yang mengalirkan udara ruang ke dalam nesin kemudian disaring dan diberi tekanan. Udara bertekanan dikirim ke saluran napas melalui selang dan masker yang dipakai untuk tisur. Udara ini bekerja untuk menjaga jakan napas agar tetap terbuka saat tidur terdiri dari dua tipe yakni Lumis dan Astral. Selain BiPAP Temasek.[***]
ril