SENYUM sumringah menghiasi raut wajah anak-anak yatim piatu penghuni Pondok Pesantren (Ponpes) Salamun Aitam, Selasa (14/7/2020). Santri dhuafa ini secara menempuh studi di ponpes yang dibangun Bupati Muba Dr Dodi Reza sejak 2018 lalu. Sesuai amanat undang-undang: anak yatim piatu dan kaum dhuafa jadi tanggungan negara, maka tak serupiah pun mereka dipungut biaya. Semua digratiskan oleh Dodi Reza. Mulai biaya sekolah hingga urusan mondok.
Selasa siang (14/7/2020), barang-barang meubeler berupa puluhan meja dan kursi baru serta 10 unit komputer untuk menunjang aktifitas kegiatan belajar mengajar santri dan santriwati didrop ke ponpes ini.
“Alhamdulillah bisa duduk di kursi dan meja baru serta belajar komputer,” ungkap Rico, santri asal SP 1 Desa Sido Mukti Kecamatan Plakat Tinggi.
Setahun belakangan, kata Rico, dirinya bersama santri dan santriwati lain sangat ingin belajar komputer. “Kini, hari ini terkabulkan doa kami, santri dan santriwati Ponpes Salamun Aitam. Komputer sudah disediakan. Kami bisa diajarkan bersama-sama,” tuturnya.
Santri lain, Nabil Aprianto, tak henti bersyukur. Ia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Muba Dodi Reza atas semua bantuan. Santriwati asal Air Putih Ilir ini sangat ingin mahir menggunakan komputer.
“Semoga Bupati Dodi Reza senantiasa diberikan kesehatan. Kami serius ingin bisa mahir menguasai komputer seperti peserta didik lainnya,” harapnya.
Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Lic Econ MBA menyebut Negara kita telah mengatur tentang fakir miskin dan anak terlantar. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) dalam pasal 34 ayat 1 menyatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
Seturut bunyi pasal UUD 1945 tersebut, Dodi Reza berupaya menjamin tidak ada lagi rakyat di atas bumi pertiwi ini yang masih dalam taraf kehidupan tidak layak, atau berada di garis kemiskinan. Sebagai wakil Pemerintah Pusat, Dodi mengambil alih kewajiban negara baik melalui pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk memelihara warganya hingga menjadi sejahtera.
“Berpijak dari pemikiran ini kita mendirikan ponpes Salamun Aitam untuk khusus menampung anak-anak fakir miskin dan dhuafa. Semua fasilitas serta kebutuhan mereka wajib kita penuhi. Kita gratiskan semua. Bantuan mebeuler dan komputer hari ini salah satu kewajiban Pemkab Muba.
Semoga bantuan tersebut bisa bermanfaat dan semangat belajar santri serta santriwati semakin tinggi. Semoga bermanfaat dan dipergunakan sebagaimana mestinya,” ucapnya.
Dodi mengingatkan, agar peserta didik dapat merawat dengan baik barang-barang yang sudah diberikan. “Dirawat dengan baik agar terus bisa digunakan adik-adik kelas nantinya,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba Musni Wijaya SSos MSi mengatakan bantuan Bupati Muba Dodi Reza berupa 64 unit kursi dan meja serta 10 unit komputer.
“Semoga bantuan ini dapat menunjang proses belajar di Ponpes Salamun Aitam. Bupati Dodi akan memenuhi kebutuhan meubeler maupun komputer bagi anak-anak untuk belajar. Secara bertahap ditingkatkan ,” ungkap Musni.
Sedangkan Pengasuh Ponpes Salamun Aitam, Opi Palopi menambahkan, pada tahun ajaran baru 2020/2021 ini Ponpes Salamun Aitam telah menerima sebanyak 33 peserta didik atau satu kelas hingga total semua peserta didik ada sebanyak 110 peserta didik.
“Ponpes Salamun Aitam tetap konsisten dan komitmen sebagaimana Yang Disampaikan Pak Bupati Muba khusus hanya menerima santri dan santriwati yatim piatu dan dhuafa, serta semua biaya sekolah digratiskan dengan ditanggung Pemkab Muba,” bebernya.
Seperti diamanatkan Bupati Muba, Ponpes Salamun Aitam tetap konsisten dan komitmen hanya menerima santri dan santriwati yatim piatu dan dhuafa. Semua biaya sekolah digratiskan oleh Pemkab Muba.[***]
An/ril