Perumahan Pesona Harapan Jaya Dan Nirvana mendadak sepi setelah tersiar kabar satu warga berinisial SH di RT 36 kelurahan Kalidoni Kecamatan Kalidoni Palembang positif Covid 19.
Hasil itu diketahui setelah SH diperiksa Dokter Puskesmas Kalidoni pada Selasa (23/6/2020). Namun yang bersangkutan tidak dibawa ke Rumah Sakit rujukan pada umumnya karena lebih memilih isolasi mandiri dirumah.
Ternyata hal tersebut membuat masyarakat sekitar menjadi khawatir tak pelak suasana komplek perumahan pun mendadak sepi lantaran banyak warga yang mengunci diri. “Ya benar ada tetangga kami katanya sudah positif dan sekarang dia isolasi mandiri. Tapi justru warga jadi khawatir dan resah takut tertular, jadi sementara kami mengunci diri,” ujar Irwan Wahyudi salah satu warga Perumahan Pesona Harapan Jaya diwawancarai, Kamis (25/6/2020).
Dia mengatakan mengunci diri menjadi pilihan tepat baginya lantaran dirinya virus Covid 19 tidak kasat mata. Apalagi dirinya memiliki anak-anak dibawah umur yang rentan tertular. “Harusnya pemerintah melihat ini karena ada permasalahan sosial juga yang terjadi terus terang kami bukannya mau mengucilkan tapi sebaiknya pemerintah turun langsung mengatasi masalah ini. Selama ini kami sudah jalani himbauan pemerintah dengan protokol kesehatan tapi kita juga tidak tahu bagaimana rupa virus corona yang tidak kasat mata. Karena semua khawatir kita punya anak kecil yang rawan sekali terpapar. Tapi kami juga punya inisiatif untuk menyemprot disinfektan, ” jelasnya.
Sementara itu Pemerhati sosial dan pengamat politik Bagindo Togar mengatakan kasus tersebut bukti nyata kurang tanggap dan kurang sigapnya pemerintah dalam merespon laporan masyarakat atas penyebaran atau penularan virus corona di kota Palembang ini. “Pemkot jangan lambat merespon hal semacam ini. Hari demi hari korban masih saja bertambah, akibat minimnya fungsi pengawasan ketentuan PSBB , prasarana dan sarana kesehatan publik tidak bertambah secara signifikan. Kasus barusan bukti nyata sekali jika pemerintah kurang tanggap,” ungkapnya dihubungi.
Bagindo menilai sulit rasanya terjadi pelandaian kurva penularan pandemik covid 19, bila pemkot Palembang tak kunjung serius serta kurang daya akselerasinya dalam menerapkan manajemen krisis kesehatan massal ini. Apalagi untuk memutus mata rantainya di area publik.
“Saatnya pemerintah kembali mengkaji semua kinerjanya dalam menangani wabah penyakit yang mengancam aktifitas masyarakat ini. Kumpulkan kembali para ahli berbagai bidang, terkhusus para ahli medis, juga ahli public health, herbalis kesehatan, ahli kebijakan publik, Sosiolog dan ekonom. Bukankah melayani plus melindungi warganya, merupakan tugas utama pemerintah. Jangan cuma aktif dan peka, pada saat membahas anggaran ataupun projek projek yang termuat di APBD saja,” pungkasnya. [***]