Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel menggelar Rapat Paripurna XIII dengan agenda penyampaian pengantar LKPJ Gubernur Sumsel tahun 2019. Rapat paripurna yang digelar ditengah pandemi Covid-19 ini dilakukan secara vidio conference beserta Pemeritah Provinsi Sumsel.
PADA penyampaian laporannya, Gubernur Sumsel Herman Deru menjelaskan, pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumsel terdapat 16 sasaran yang setiap tahun yang dirangkum dalam beberapa prioritas pembangunan. Capaian indikator makro pembangunan tahun 2019 yakni pertumbuhan ekonomi di Sumsel sebesar 5,71% lebih tinggi dibanding Nasional sebesar 5,02%, sehingga Sumsel mendapat peringkat 3 tertinggi nasional.
“Gini Rasio Sumsel sebesar 0,331 lebih rendah dibanding nasional 0,382, ini menunjukkan bahwa kesenjangan antar pendapatan di Sumsel termasuk dalam kategori rendah. Sedangkan tingkat inflasi Sumsel sebesar 2,06% lebih rendah dibanding Nasional 2,72%. Hal ini menunjukkan harga bahan pokok di Sumatera Selatan cukup stabil,” jelas Deru, Senin [20/4/2020].
Untuk tingkat pengangguran, ia mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka 4,48% lebih rendah dibanding nasional 5,28%. Sejak tahun 2011-2019 capaian TPT Sumsel selalu lebih baik dari Nasional. Sedangkan IPM Sumsel sebesar 70,02 berada pada kategori tinggi (meningkat dari sebelumnya tahun 2018 masih kategori sedang sebesar 69,39), dengan laju pertumbuhan sebesar 0,63 diatas laju pertumbuhan Nasional yang sebesar 0,53.
“Angka Kemiskinan Sumsel sebesar 12,56% menurun dari tahun 2018 yaitu 12,82%. Angka ini masih lebih tinggi dibanding nasional yaitu 9,22%,”
Menurut Deru, dari capaian kinerja berdasarkan 4 (empat) prioritas pembangunan tahun 2019 yakni pembangunan manusia berkualitas dimana tahun 2019 Sumsel telah berhasil meningkatkan beberapa capaian indikator pembangunan manusia berkualitas seperti meningkatkan IPM, menurunkan angka kemiskinan dan menurunkan kesenjangan pendapatan masyarakat yang tergambar dari angka Gini Rasio. Termasuk pencapaian bidang pendidikan dan kesehatan.
“Visi Sumsel Maju untuk semua pada prinsipnya dilakukan untuk mcmajukan seluruh wilayah di Sumsel dan mengurangi kesenjangan wilayah. Beberapa indikator yang mengambarkan berkurangan kesenjangan wilayah antara lain, pencapaian infiastuktur dasar pada sanitasi sebesar 83,02 %, air minum layak sebesar 80,37 %. Sementara dilihat dari peningkatan jalan mantap Sumsel meningkat sangat signifikan pada tahun 2019. Jalan mantap provinsi di seluruh kabupaten/kota sebesar 1513,66 km dengan jalan mantap sebesar 79,17% (1.198,32 km), meningkat tajam dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 61,22 %,” ujar Herman Deru.
Pada rapat paripurna yang digelar secara vidio conference ini dipimpin Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhati dan didampingan pimpinan lainnya yakni Giri Ramanda N Kiemas, Kartika Sandra Desi dan Muchendi Mahzareki. Para pimpinan berada di ruang Banggar, anggota DPRD Sumsel di ruang fraksi masing-masing dan Gubernur Sumsel berada command center Pemprov. Sumsel.
Anita pada rapat paripurna mengatakan rapat paripurna ini digelar ditengah pandemi Covid-19 ini dilakukan secara vidio conference, meski demikian tidak akan melangguran peraturan tata tertib yang ada. “Paripurna ini tetap sesuai dengan aturan yang ada,” ujarnya.
Dijelaskan Anita, untuk pembahasan dan penelitian LKPJ Gubernur Sumsel tahun 2019 yang telah disampaikan, maka akan dilakukan pembentukan pansus.
“Pansus-pansus yang telah ditunjuk sesuai bidang-bidang yakni pemerintahan, perekonomian, keuangan, pembangunan dan kesos. Pembahasan dan penelitian akan diberikan waktu sejak tanggal 20 April hingga 6 Mei 2020,” pungkas Anita.[***]
One/ADV