WARGA Kota Pagaralam dihebohkan dengan beredarnya video dari tim BPBD yang sedang membantu seorang penumpang bus yang mengalami kejang-kejang dan mulut mengeluarkan buih.
Diketahui penumpang ini melakukan perjalanan dari Kota Palembang hendak menuju ke Kabupaten Empat Lawang.
Saat dilakukan pemeriksaan kesehatan di Posko pintu masuk Kota Pagaralam, tim gugus tugas yang berada di Simpang Bacang yang melihat kejadian dengan rasa cemas karena tidak memakai APD yang layak langsung membawa pasien ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah untuk dirawat.
Kejadian ini terjadi di Posko pemeriksaan penumpang yang berlokasi di Simpang Bacang Kelurahan Karang Dalo Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagaralam, Sabtu (18/4/2020).
Juru bicara tim Gugus tugas penanganan Covid-19 Samsul Bahri Burlian membenarkan prihal adanya kejadian ini.
Ia mengatakan pasien ini datang dari Kota Palembang hendak menuju ke Kabupaten Empat Lawang, saat akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh didapati salah satu penumpang mengalami kejang-kejang.
”Saat ini pasien masih diobservasi di RSUD Besemah dan belum sadarkan diri, hasil pemeriksaan sementara pasien dinyakatakan stroke,” ungkapnya.
Ia menambahkan untuk petugas posko yang menangani pasien dipintu masuk ke Kota Pagaralam sementara ini masih tetap bekerja seperti biasanya dan belum dihimbau untuk isolasi mandiri, karena pasien yang ditangani masih berstatus orang dalam pemantauan (ODP) bukan pasien dalam pengawasan (PDP) kita menghimbau agar pasien mengisolasi mandiri selama 17 hari,”terangnya.
Di Pagaralam APD SNI Masih Sangat Dikeluhkan
Alat Pelindung Diri (APD) yang ber-SNI di Kota Pagaralam masih sangat minim, banyak dikeluhkan petugas. Salah satu tim gugus tugas yang enggan disebutkan namanya mengatakan ia sangat cemas menghadapi pasien seperti itu.
“Kami berharap pihak Pemerintah melengkapi Alat Pelindung Diri (APD) yang SNI bagi kami yang berada diposko, sejauh ini yang kami terima dari Dinas Kesehatan cuma masker dan sarung tangan saja,” ungkapnya.
Dia menambahkan hendaknya Ambulance dan para medis juga ada yang standbye di Posko jangan seperti kejadian kemarin, pasien sudah tergeletak lemas sedangkan ambulance baru datang kelokasi 20 menit kemudian, para medis yang datang dari puskesmas pun takut untuk menangani pasien itu kemarin,” tegasnya.
Tim gugus tugas juga berharap perhatian untuk disediakan vitamin di Posko, vitamin sangat kami butuhkan untuk menjaga imun tubuh dan kesehatan, kemarin sempat ada yang memberikan benerapa vitamin diposko tetapi itu datangnya dari bantuan para relawan,” paparnya.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dian Netha mengatakan setelah menjalani perawatan beberapa jam pasien dinyatakan meninggal dunia dan hasil Rapid Test nya nihil Covid-19, saat ini jenazah akan dibawah ke Kabupaten Empat Lawang untuk dikebumikan,”katanya.[***]
Laporan : Rozie/Pagaralam