DEPUTI Director Project Kelola Sendang, David Ardian mengatakan, Muba merupakan Kabupaten di Indonesia yang pertama mendukung implementasi kemitraan Pengelolaan Lanskap (KOLEGA) di Sumatera Selatan dan perintis juga pelopor Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), serta membentuk Pokja Pembangunan Hijau.
“Pendekatan Lanskap Berkelanjutan untuk mendukung pembangunan hijau adalah terobosan penting bagi Sumsel,”katanya dalam Rapat Perumusan Rekomendasi tindak lanjut kegiatan kemitraan pengelolaan lansekap Sembilang Dangku. Rabu (26/2/2020).
Hal ini yang ingin kita kembangkan lebih luas, dari Sumsel untuk Indonesia.
Menurutnya, kelompok kerja tersebut menjadi dasar hukum segala kegiatan yang berbasis lingkungan hidup dalam proses perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian.
“Dalam kerjasamanya dengan konsorsium Kelola Sendang Pokja pembangunan hijau Kabupaten Muba mendukung penyusunan dan implementasi masterplan Kelola Sendang,”terangnya.
Diterangkannya, masterplan Kelola Sendang di Kabupaten Muba dilakukan di area model kemitraan meliputi kawasan hutan Dangku Meranti, dan area kawasan Hidrologi Gambut Sungai Merang-Sungai Ngirawan.
“Kegiatan konsorsium Kelola Sendang di area model 1 dan 2 akan segera berakhir Februari 2020. Kegiatan ditingkat tapak yang sudah dilakukan selama proyek Kelola Sendang berlangsung diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh masing-masing dinas terkait di kabupaten Muba dalam bentuk program dan kegiatan,”ungkapnya. [***]