WAKIL Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) menekankan agar personel gabungan dan peralatan untuk penanggulangan bencana tetap siap siaga.
Hal itu dimaksudkan agar mobilisasi para personel terhadap bencana yang sedang terjadi lebih cepat dilakukan.
“Apel ini diharapkan dapat mencegah permasalahan klasik seperti terlambat, belum ada laporan, belum ada petunjuk, tanggung jawab dinas atau instansi lain itu tidak terjadi lagi. Sehingga penanggulangan lebih cepat dilakukan dan kerugian akibat bencana dapat diminimalisir,” kata MY saat memimpin langsung apel Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Penanggulangan Banjir dan Tanah Longsor Sumsel 2020 di halaman Griya Agung Palembang, Selasa (14/1).
Menurut MY, peristiwa alam seperti tanah longsor dan banjir merupakan peristiwa alam yang biasa terjadi saat musim hujan. Namun hal tersebut akan menjadi bencana besar hingga dapat menimbulkan korban jiwa jika tidak ditanggulangi dengan cepat.
“Peristiwa alam tersebut akan menjadi bencana jika kita tidak siap. Upaya kesiapsiagaan mulai dari pemetaan daerah rawan bencana, sosialisasi kondisi wilayah, penguatan kapasitas masyarakat dan aparat seperti pelatihan harus terus dilaksanakan,” tuturnya.
Selain itu, sambungnya, terdegradasinya kondisi alam atau kurangnya data dukung alam seperti kerusakan hutan, pertambangan serta budaya membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan terjadinya bencana tersebut.
“Untuk itu jaga kelestarian alam. Manfaatkan alam secara bijak untuk meningkatkan perekonomian tanpa merusak alam itu sendiri,” paparnya.
Tercatat pada tahun 2019 lalu, terdapat 118 kali bencana terjadi Sumsel. Dimana 116 kali merupakan kebakaran rumah penduduk. Sementara bencana lainnya yakni banjir, angin puting beliung, banjir bandang dan kecelakaan perahu.
Dari kejadian tersebut mengakibatkat sebanyak 9.613 unit rumah terendam, 367 unit rumah terendam, 141 unit rumah roboh dan rusak berat, 23 unit jembatan putus dan rusak, serta 1.662,5 ha dan 1000 ha sawah terendam.
Sementara awal 2020, sedikitnya tiga kali bencana terjadi yakni banjir bandang di Kabupaten Empat Lawang, Kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat. Dari kejadian itu sebanyak 9 kecamatan yang meliputi 29 desa terendam banjir.
“Infrastruktur yang rusak tentu akan kita bantu perbaiki. Sementara untuk rumah-rumah warga yang rusak akibat kejadian itu, tentu akan kita bantu juga. Silahkan ajukan saja,” pungkasnya.
Untuk diketahui, apel Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Penanggulangan Banjir dan Tanah Longsor Sumsel 2020 tersebut diikuti oleh lebih dari 1000 orang personel gabungan. Mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, Mahasiswa, dan instansi terkait lainnya berikut juga peralatan yang dibutuhkan. [ril]