PEMERINTAH Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) bersama Pemerintah Desa dan warganya tak henti-hentinya melakukan inovasi produk yang menjawab isu lingkungan dan peningkatan perekonomian masyarakat. Setelah sukses hingga go internasional dengan produk Gambo Muba- produk kain jumputan berbahan getah gambir- kali ini Pemkab Muba, TP. PKK Muba dan Tim Comunity Bussines Development Specialist, Kelola Sendang ZSL Indonesia meningkatkan potensi warga Desa Mendis Kecamatan Bayung Lencir. Produk andalan ini berupa piring berbahan pelepah pinang, wadah makanan pengganti styrofoam.
“Pelepah pinang yang dikelola menjadi wadah makanan pengganti styrofoam dan plastik ini akan terus diproduksi secara berkelanjutan. Sekarang sudah 65 ribu buah dipesan pemilik restoran dari Bali dan Jakarta,” ungkap Dodi Reza Alex yang juga sebagai Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumsel ini.
Dikatakan Dodi, program pemberdayaan masyarakat dan inovasi produk ramah lingkungan akan menjadi fokus pengembangan pengelolaan pelepah pinang ini. Ia memastikan ketersediaan bahan baku serta memberdayakan masyarakat Muba / pekerja lokal asal Muba untuk dibina oleh Pemkab Muba, Pemerintah Desa, TP PKK bersinergi dengan Tim ZSL.
“Pemkab Muba TP PKK Muba akan bersinergi bersama Pemerintah Desa. Intinya ini harus berkelanjutan karena produk ini menjawab isu lingkungan khususnya isu Pegunaan Plastik Di Indonesia selama ini,”dan produk ini salah satu solusinya inovasi produk pelepah pisang pengggabti plastik dan styrofoam ujarnya.
Lanjutnya, produk hasil inovasi pengelolaan pelepah pinang menjadi wadah makanan pengganti styrofoam ini adalah sumbangan Muba untuk dunia serta bagain menjaga alam yang ramah lingkungan.
“Kalau bicara soal pemberdayaan masyarakat desa, nah seperti inilah caranya. Selain kita berkontribusi untuk menjaga alam, perekonomian masyarakat desa juga bisa meningkat dengan inovasi seperti ini,” terangnya.
Dodi berujar ke depan Pemkab Muba akan mensupport produk ini untuk mengikuti rangkaian uji klinis hingga pengembangan produk lainnya. “Kita akan libatkan stakeholder terkait untuk dilakukan uji klinis dan mengeksplore produk lainnya yang bisa dibuat dari pelepah pinang ini,” bebernya.
Inovasi piring ini menurut Dodi sebagai langkah konkrit pengentasan kemiskinan warga pedesaan yang ada di Muba. “Untuk itulah harus di support total. Dengan inovasi- inovasi seperti ini dapat menambah penghasilan warga Muba serta mengangkat nama daerah kita,” tukasnya.
Senada dikatakan Ketua TP PKK Muba Thia Yufada Dodi Reza, pihaknya akan terlibat dalam pendampingan dan pemasaran produk inovasi pelepah pinang. “Kami juga akan turun ke lapangan dan turut mengajak kaum ibu-ibu di pedesaan untuk andil dalam pembuatan produk ini. Kita akan pastikan ketersediaan bahan baku,” ujar Thia saat berdiskusi dengan pengerajin pelepah pinang dari Desa Mendis.
Wanita Inspirasi Sumsel 2019 ini menyebut inovasi pelepah pinang akan menjadi sorotan dunia terkait menjaga lingkungan dengan produk sangat ramah lingkungan. “TP PKK Muba akan all out mensupport produk pelepah pinang ini. Kita juga akan memikirkan pengembangan produk ini secara berkelanjutan,” urainya.
Salah satu pengerajin piring pelepah pinang yang juga Ketua Koperasi Mendis Maju Bersama (MMB), Supriyanto mengaku produksi piring pelepah pinang dikerjakan tanpa hari libur. Meski tanggal merah, ia bersama3 warga lainnya tetap berproduksi memenuhi permintaan restoran di Jakarta. “Pendatang sangat tertarik untuk oleh-oleh bahkan mereka ada yang minta dikirim piring dan kotak nasi sebanyak 2500 biji,” kata Supriyanto.
Untuk memproduksi peralatan makan dari pelepah pinang ini tidak terlalu sulit. Supriyanto menuturkan sebelum dicetak menggunakan mesin pres, pelepah dicuci bersih menggunakan air. Selanjutnya dikeringkan baik menggunakan pemanas elektrik maupun secara manual di bawah terik matahari. Selanjutnya dilakukan pemotongan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Kemudian pelepah ditaruh ditempat penyimpanan bahan baku atau bisa langsung di cetak. “Sebelum cetak, pelepah harus dibasahi agar lebih lentur dan tidak gampang sobek,” kata Supriyanto.[**]
Penulis : rilis