GUBERNUR Sumsel memberikan sambutan dalam pelantikan 4 Komisaris BUMD milik Pemerintah Prov. Sumsel, siang tadi.
Menurutnya, kepatuhan semua telah diatur dalam peraturan baik melalu Undang-Undang maupun peraturan lembaga sendiri.
“Kepatutan setiap insan pasti punya parameter yang berbeda, patut tidak patut kita lalukan kita harus menerima. Ada kata lain kepatutan itu estetika, ukuran estetika dinamis kalau bicara kepatutan,” katanya, saat Pelantikan di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel (3/1/2020).
Ia menambahkan, jabatan Komisaris pada umumnya sebagai pengawas. Improvisasi dilapangan sangat diperlukan, sehingga yang diawasi tetap merasa nyaman.
“Bagaimana mengawasi mengahadapi nasabah, melakukan aktivitas internal apa esensinya, tidak boleh disorientasi dari tujuan perusahaan. Mencari keuntungan sebesar-besarnya tapi tetap patuh pada kepatuhannya,” tambahnya.
Mengakhiri sambutannya, Herman Deru menegaskan BUMD dibentuk untuk berkontribusi menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), oleh karena itu dia meminta para Komisaris harus berani dalam kepatutan.
“Berani tapi patut, Saya sebagai pribadi mengucapkan selamat atas telah diberikannya amanah mulailah bekerja, mulai dari perhatian hal kecil baru hal besar, berikan pelayanan yang mengikuti zaman. Berilah pelayanan transaksi mereka yang baik dan yang paling penting jangan nyaman di zona nyaman,” terangnya.
Adapun komisaris yang dilantik itu, antara Komisaris Utama PT Bank Pembangunan Daerah Sumsel dan Bangka Belitung resmi dijabat oleh Eddy Junaidi A.R, Komisaris Utama Pt Penjamin Kredit Daerah Sumsel H. Afrian Joni.
Sedangkan Komisaris Indipenden PT Penjamin Kredit Daerah Sumsel dijabat oleh H. Ismunandar, dan Komisaris Indipendent PT BPR Sumsel Dian Askin Hatta.[**]
Penulis : ril/mad