KEINGINAN para wartawan senior yang bertugas di Sumsel era tahun 1970 an hingga thn 1999 (789) untuk melepas kangen yang dikemas dalam acara reuni (silaturrahmi) bakal terwujud.
Acara yang dihadiri sekitar 200 orang wartawan tersebut, bakal digelar di Istana Gubernur, Griya Agung, Palembang, Kamis (21/11/2019).
Menurut Ketua Panpel, Drs H Iklim Cahya, MM, selain para wartawan Sumsel 789 yang datang dari berbagai penjuru Tanah Air seperti Sumbar, Riau, Kepri, Jambi Lampung, Babel, Jakarta, Jawa Barat, Bali dan Sulsel, sudah barang tentu juga akan dihadiri para wartawan yang masih berdemosili di Sumsel, khususnya Kota Palembang.
Acara reuni akbar wartawan Sumsel yang baru pertama kali diselenggarakan ini, bukan hanya sebatas temu kangen dan melepas rindu semata, tetapi lebih dari itu juga akan dilakukan Lounching Buku wartawan hebat Sumsel 789, yang memuat profil dan perjalanan karier serta pengalaman berharga dari para wartawan Sumsel. Menurut Ketua Tim Editor, H Syahril Fauzi, lebih dari 100 wartawan yang mengirimkan tulisannya untuk buku tersebut. “Kalau disimak dari tulisan profilnya, ternyata wartawan Sumsel hebat-hebat,” tutur Syahril dalam siaran persnya, Senin [18/11/2019].
Kemudian sebagai pelengkap acara Reuni, Gubernur Sumsel H Herman Deru dan Wagub H Mawardi Yahya juga sudah menyatakan keinginannya untuk hadir. Selain itu juga para pejabat teras Sumsel, dan mantan pejabat seperti Mantan Gubernur Sumsel H Rosihan Arsyad juga telah mengkonfirmasi untuk hadir.
Sebagai kenang-kenangan, nanti para wartawan 789 akan memberikan buku, karikatur, dan piagam penghargaan kepada Gubernur Herman Deru. Sebaliknya Gubernur juga akan memberikan penghargaan kepada para wartawan Sumsel 789, atas kontribusinya dalam pembangunan Sumatera Selatan.
Pada momentum yang bersejarah ini, sejumlah wartawan yang berdarah seniman juga akan tampil membacakan puisi seperti Dimas Agus Pelaz, Anto Narasoma, Deni Kurnia dan yang lainnya.
Ketua Panpel H Iklim Cahya, berharap semua wartawan Sumsel 789 dapat hadir pada acara tersebut, tanpa terkecuali.[**]
Ril Panpel 789